Yogyakarta segera wujudkan kampung ramah jiwa

id panti karya

Yogyakarta segera wujudkan kampung ramah jiwa

Ilustrasi, penderita ganguan jiwa (Foto Antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Unit Pelaksana Teknis Panti Karya Yogyakarta berencana mewujudkan kampung ramah jiwa di tiga kelurahan pada tahun ini yaitu di Kelurahan Pandeyan, Giwangan dan Brontokusuman.

"Ketiganya kami nilai sudah siap, khususnya pekerja sosial masyarakat yang akan menjadi pendamping untuk mewujudkan kampung ramah jiwa," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Karya Yogyakarta Waryono di Yogyakarta, Senin.

Ia berharap, wali kota segera menerbitkan surat keputusan yang menyatakan bahwa ketiga kampung tersebut ditetapkan sebagai kampung ramah jiwa.

Kegiatan tersebut, lanjut Waryono, akan diteruskan pada 2016 yaitu dengan menetapkan tujuh kampung lainnya sebagai kampung ramah jiwa.

Menurut dia, upaya mewujudkan kampung ramah jiwa sudah dilakukan dengan melakukan pelatihan pengenalan deteksi dini gangguan jiwa yang diikuti oleh sekitar 50 pekerja sosial masyarakat dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

"Dengan adanya kampung ramah jiwa ini, masyarakat di wilayah bisa melakukan deteksi dini jika ada warganya yang mengalami gangguan jiwa. Ia juga bisa melakukan penanganan awal," katanya.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, potensi penduduk yang mengalami gangguan jiwa yang bersifat gangguan emosional di DIY mencapai 2,8 persen dari total populasi, sedangkan penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat mencapai 1,7 per mil atau per 1.000 orang.

"Perkiraan kami, ada 4.771 warga di Kota Yogyakarta yang berpotensi mengalami gangguan jiwa dari gangguan jiwa ringan, sedang hingga berat," katanya.

Selama ini, lanjut Waryono, Kecamatan Kotagede menjadi wilayah yang paling banyak memiliki warga dengan gangguan jiwa. Berdasarkan pendataan pekerja sosial masyarakat, ada sekitar 700 penduduk Kotagede yang mengalami gangguan jiwa.

Warga yang mengalami gangguan jiwa bisa dibawa ke UPT Panti Karya untuk menjalani pembinaan. Pada 2014, UPT Panti Karya memulangkan 187 orang yang mengalami gangguan jiwa ke keluarganya, baik di Kota Yogyakarta hingga ke luar pulau.

"Sepanjang tahun ini, sudah ada 37 warga gangguan jiwa yang dipulangkan ke keluarganya karena kondisinya sudah membaik," katanya yang kini menangani 96 warga psikotik.

Sementara itu, Psikiatri dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ronny Tri Wirasto mengatakan, sejumlah gejala awal yang timbul pada warga yang mengalami gangguan jiwa adalah perubahan sikap menjadi penyendiri, tertutup, dan merasa kesepian.

"Gejala tersebut adalah gejala yang paling sering dialami oleh warga yang mengalami gangguan jiwa. Warga lain yang mengetahui tidak boleh bersikap cuek tetapi memberikan kepedulian. Itu yang penting," katanya.

Penyembuhan warga degan gangguan jiwa, lanjut dia bisa dilakukan secara sosial maupun medis, khususnya untuk gangguan jiwa berat. ***4***

(E013)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024