Dubes Korsel tinjau gula semut Kulon Progo

id gula semut

Dubes Korsel tinjau gula semut Kulon Progo

Produk gula semut Kabupaten Kulon Progo, Daerah istimewa Yogyakarta (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara) - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tae Young meninjau proses produksi gula semut di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Cho Tae Young di Kulon Progo, Senin, mengatakan produk gula semut menjadi pendekatan yang baik untuk pengembangan "one village one product" (OVOP), apalagi dirinya sudah melihat pengembangan OVOP di berbagai negara.

"Sebagai duta besar, kami akan berusaha meningkatkan kerja sama, khususnya meningkatkan produksi gula semut Kulon Progo," kata Cho Tae Young.

Menurut dia, kerja sama Korea Selatan dan Indonesia juga bisa ditingkatkan dengan mengembangkan OVOP di Kulon Progo ini.

Pendekatan yang bisa diambil adalah membantu peningkatan produksi kelapa oleh petani sehingga kualitasnya membaik dan meningkatkan penjualan dengan memperbaiki jalur distribusi logistik termasuk untuk ekspor, sehingga produk OVOP seperti gula semut ini pasarnya bisa lebih luas.

"Bantuan apa yang bisa kami berikan untuk meningkatkan kualitas gula semut, serta bagaimana penghasilan petani dari produk gula semut selama ini," kata dia.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Korea Selatan atas kerja sama yang sudah berjalan baik di Kulon Progo melalui berdirinya perusahaan dari investor Korea.

Sutedjo juga menjelaskan kepada Cho Tae Young bahwa saat ini ada proses pengemasan dan pengangkutan produk gula semut Koperasi Jatirogo untuk diekspor ke Amerika Serikat.

"Kami berharap dengan kunjungan ini bisa meningkatkan kerja sama Korea Selatan dan Indonesia, khususnya di Kulon Progo. Kami berharap, produk gula semut bisa diterima di Korea Selatan," kata Sutedjo.

Pengurus KSO Jatirogo Eko Setyowati mengatakan bahwa kebutuhan saat ini adalah memperbaiki proses produksi di tingkat petani, antara lain dengan meningkatkan higienitas, peralatan dan proses pemasakan.

Saat ini, kata Eko. penghasilan petani dari gula semut ini sekitar Rp1,5 juta per bulan, dari pohon kelapa saja. "Kami berharap, ada bantuan untuk itu," kata dia.

(KR-STR)