Warga Sleman berhasil olah teh daun sukun

id teh

Warga Sleman berhasil olah teh daun sukun

ilustrasi (nukay81.blogspot.com)

Sleman (Antara Jogja) - Seorang warga Dukuhsari, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suhartono berhasil mengolah teh dengan bahan baku daun sukun, menjadi minuman yang berkhasiat.

"Daun sukun yang banyak dijumpai di berbagai tempat, terutama di wilayah Kecamatan Kalasan dapat diolah menjadi komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi," kata Suhartono di Sleman, Selasa.

Menurut dia, untuk membuat teh daun sukun tersebut, mula-mula daun dipetik dan diambil yang masih muda serta segar kemudian dicuci sampai bersih kemudian dirajang.

"Setelah itu dijemur di terik matahari selama dua hingga tiga hari, baru kemudian digiling dan dioven selama sekitar 15 menit pada suhu 70 derajat celcius," katanya.

Ia mengatakan setelah dioven, teh daun sukun siap sedu di air panas dan langsung bisa dinikmati.

"Setelah daun teh tersebut dioven maka siap dikemas dalam pak yang berisi 20 kantong kecil dengan harga Rp20.000," katanya.

Suhartono mengatakan khasiat teh daun sukun itu, antara lain dapat mengatasi diabetes, stroke, asam urat, gagal ginjal, darah tinggi, inflamasi jantung, batu ginjal, dan kolesterol.

"Manfaat daun sukun itu sendiri berdasarkan penelitian LIPI (Tjandrawati), antara lain dapat menjaga jantung dari kerusakan sistem kardiovaskuler karena mengandung flavonoid dan sitosterol," katanya.

Selain itu, katanya, daun sukun juga untuk membantu penyembuhan sakil ginjal dan lain-lain.

"Yang jelas teh `Daun Sukun Lasyaka` yang kami produksi ini terbuat 100 persen dari daun sukun asli tanpa bahan pengawet sehingga manfaat dan khasiat daun sukun dapat diperoleh dengan mengonsumsinya," katanya.

Teh Daun Sukun Laasyaka, kata dia, baik dikonsumsi oleh siapa saja, baik sekadar minuman kesehataan ataupun untuk terapi berbagai macam penyakit.

"Untuk pemasaran kami sengaja lewat media `online` dengan konsumen paling banyak dari Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk konsumen biasanya sekali pesan 10 pak, sedang untuk agen biasanya 50 pak," katanya.

Ia mengatakan untuk produksi per bulan belum terlalu banyak, baru sekitar 300 pak.
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024