INTANI gandeng UGM berdayakan masyarakat agromaritim

id UGM

INTANI gandeng UGM berdayakan masyarakat agromaritim

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Jakarta (Antara Jogja) - Insan Tani dan Nelayan Indonesia menggandeng Dashboard Ekonomika Kerakyatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan serta pemberdayaan masyarakat tani dan nelayan di Indonesia.

INTANI bersama DEK UGM yang dipimpin Prof DR Gunawan Sumodiningrat akan mengembangkan model-model perberdayaan yang disesuaikan dengan kearifan lokal di masing-masing daerah.

"Kami mengintegrasikan 'agriculture' dan maritim, karena keduanya bisa saling menguatkan untuk membangun kemandirian nasional, khususnya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia," kata Ketua Umum INTANI Guntur Subagja dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Guntur menjelaskan, meski Indonesia memiliki hamparan laut yang sangat luas dibandingkan daratannya, ketika mengembangkan sektor maritim, harus seiring juga dengan pengembangan pertanian menuju kemandirian pangan nasional.

"Kita harus membangun inovasi menuju negeri agromaritim mandiri, katanya.

Untuk mengawali perumusan model pemberdayaan agromaritim, INTANI dan DEK UGM akan menggelar Seminar Model Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Yogyakarta pada Jum'at (8/5).

Menuruy Guntur, INTANI sudah memiliki "grand strategy" pembangunan kemandirian nasional, yang dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I INTANI pada 7 April 2015 di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI).

Pertemuan itu dihadiri Dewan Pakar INTANI Prof Dr Eriyatno dan Prof Dr Muhammad Firdaus, keduanya Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Dewan Penasehat INTANI Prof Dr Gunawawan Sumodiningrat (guru besar UGM) dan Muhammad Saleh SE (Anggota DPD ). Sementara Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Martani Huseini, yang juga Dewan Pakar INTANI, menyampaikan gagasannya tertulis yang dikirimkan di sela-sela tugasnya dari Jepang.

Eriyatno memaparkan definisi agromaritim adalah wilayah pembangunan inklusif yang mengintegrasikan sektor pertanian dan kelautan untuk kesejahteraan rakyat dan pelestarian sumber daya alam.

"Fokus INTANI dalam membangkitkan kemandirian sistem agromaritim berkelanjutan adalah wilayah pesisir yang merupakan interface dari sektor pertanian dan kelautan," katanya.

    
Pemberdayaan

Sedangkan Gunawan Sumodiningrat menyatakan pemberdayaan masyarakat menitikberatkan pada aspek pengembangan manusianya (people). Dalam ekonomi kerakyatan, pemberdayaan dilakukan dengan membudayakan masyarakat berkerja atau berusaha, berpenghasilan, dan menabung. Budaya tersebut akan mewujudkan kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat harus dibangun untuk bekerja atau wirausaha, untung, dan menabung, sehingga akan menajdi masyarakat mandiri yang memiliki masa depan yang baik," katanya.

Sementara di sisi produk atau komoditas, menurut Gunawan, Indonesia perlu membangun One Village, One Product sehingga muncul variasi produk agromaritim sesuai dengan potensi lokal di daerah masing-masing.

Ada pun Muhammad Firdaus mengungkapkan, sistem usaha pertanian di Indonesia masih monokultural, kurang inovasi, lemah kepemimpinan, perlu tenaga pendamping dan lahan sempit perlu dikonsolidasilahan.

Indonesia juga perlu aktif untuk melakukan akses pasar dan memiliki posisi tawar yang tinggi dengan negara-negara maju yang menghambat ekpor komoditas agromaritim Indonesia,ungkap guru besar yang juga Tim Pakar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) itu.

Sedangkan Martani Huseini mengungkapkan beberapa isu strategis yang perlu dilakukan dalam mengembangkan agromaritim, yakni penyuluhan, pemberdayaan, dan mencari "leverage" yang tepat dalam mata rantai people & process.

"Syaratnya kemandirian bangsa. Kalau kita belum mandiri ya agak sulit untuk menyelesaikan isu-isu strategis. Tahap awal perlu merekonstruksi people, process, dan leverarge dalam mata rantai 'global value chain'," katanya.

INTANI didirikan pada 25 Februari 2015 oleh sejumlah praktisi pertanian dan kelautan, pakar/akademisi, pebisnis, profesional, dan aktivis yang peduli meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani dan nelayan serta membangun kemandirian nasional berbasis agromaritim. Organisasi ini menitikberatkan pada program nyata dengan mengembangkan model-model pemberdayaan masyarakat yang akan diduplikasi ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.  

A023
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024