Sleman (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatukan komunitas-komunitas relawan bencana dalam satu wadah.
"Wadah komunitas ini sengaja dibentuk karena selama ini baik masalah kemampuan maupun koordinasi ketika terjadi suatu musibah masih belum berjalan sesuai prosedur," kata Kepala Seksi Operasional dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sleman Nugroho Utomo, Rabu.
Menurut dia, wadah yang dinamakan Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS) ini juga didukung beberapa komunitas relawan.
"Forum ini, dari teman-teman komunitas relawan, oleh dan untuk mereka. Kami yang akan memberikan fasilitasnya," katanya.
Ia mengatakan dengan forum ini koordinasi antarkomunitas diharapkan lebih mudah. Terutama ketika terjadi bencana.
"Jangan sampai nanti ada bencana satu pohon tumbang, dievakuasi seratus orang relawan," katanya.
Nugroho mengatakan selain itu juga nantinya dijadikan tempat untuk saling berbagi pengalaman. Sebab saat ini sudah semakin tumbuh banyak komunitas relawan, pascaerupsi Merapi 2010.
"Sebelumnya ada relawan 1980an, 1990an, dan yang muncul setelah erupsi Merapi juga banyak. Jadi antara senior dengan junior nanti bisa berbagi pengalaman," katanya.
Ia mengatakan dalam forum ini, juga nantinya dijadikan target BPBD Sleman untuk diberikan pelatihan sesuai dengan ketrampilannya masing-masing.
"Agar kualitas atau keahlian mereka bisa lebih terasah. Sebab, berdasar pengalaman terjadinya bencana di wilayah Sleman tidak jarang relawan yang menjadi korban. Niatnya ingin memberikan pertolongan, namun malah ikut dievakuasi. Ini terjadi paling banyak karena jatuh dari pohon," katanya.
FKKRS tersebut, kata dia, saat ini dalam proses perumusan. Beberapa kali pertemuan para ketua komunitas relawan ini pun sudah dilakukan.
"Deklarasinya belum dilakukan. FKKRS ini, dirintis 39 komunitas relawan yang ada di Sleman," katanya.
Suranto relawan dari komunitas Cakra 13-Satgana PMI Sleman mengatakan, forum seperti ini memang sangat diperlukan. Terlebih semakin banyak muncul komunitas.
"Ini untuk menjembatani relawan yang ada di Sleman. Agar memudahkan koordinasi dalam kebencanaan," katanya.
Ia mengatakan, apalagi setiap suatu komunitas mempunyai tujuan dasar, keahlian atau ketrampilan yang berbeda-beda.
"Dengan forum ini, maka dapat diarahkan, ditingkatkan semangatnya lebih mudah," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Pemkab Sleman sosialisasi Program Kampung Hijau dukung pelestarian lingkungan
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
Sleman terus mempercepat penurunan angka stunting
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
108 anak mengikuti khitan massal di hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Liga 1 : PSS Sleman gulung Arema FC
Senin, 15 April 2024 18:49 Wib
Pemkab Sleman melakukan penyesuaian sistem kerja ASN pascacuti bersama
Senin, 15 April 2024 15:20 Wib