Jogja (Antara Jogja) - Sekitar 1.000 pengusaha dari 20 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika meminta berbagai produk dan komoditas dari pengusaha industri kecil dan menengah Indonesia.
"Pelaksana fungsi ekonomi dari perwakilan RI (KBRI/KJRI/KRI) akan memfasilitasi permintaan tersebut," kata perwakilan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dimas Samodra Rum di Yogyakarta, Kamis.
Pada temu usaha bertema "Menangkap Peluang Pasar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika", ia mengatakan mereka turut membantu menyediakan daftar permintaan produk dan komoditas yang diinginkan pengusaha dari berbagai negara kepada pengusaha IKM Indonesia.
"Daftar permintaan produk dan komoditas Indonesia dari para pengusaha berbagai negara tersebut telah disampaikan kepada para pengusaha IKM di sekitar Yogyakarta," katanya.
Selain itu, para pengusaha IKM tersebut juga berkesempatan untuk berdialog dengan para pejabat dari perwakilan negara asing yang ada di Indonesia, serta dengan para diplomat Indonesia yang akan ditempatkan di perwakilan RI di luar negeri.
"Hingga saat ini ekspor utama Indonesia ke kawasan Asia Pasifik dan Afrika antara lain `furniture`, kerajinan, CPO dan turunannya, `consumer goods`, produk turunan minyak bumi, bahan kimia, garmen, serat benang, kendaraan bermotor, dan hasil laut," katanya.
Namun, kata dia, produk-produk tersebut masih banyak diekspor melalui negara ketiga karena kurangnya promosi peluang pasar serta data dan informasi terkini mengenai perdagangan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Kemlu untuk "membumikan" diplomasi ekonomi yang diharapkan dapat bermanfaat langsung kepada pengusaha IKM khususnya dalam menangkap peluang pasar di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
"Kegiatan itu merupakan kesempatan emas bagi pengusaha IKM untuk dapat berperan langsung dalam mendorong ekspor Indonesia," katanya.
Menurut dia, selama ini Perwakilan RI di luar negeri banyak mengirimkan informasi permintaan produk dan komoditas oleh pengusaha setempat tetapi belum banyak dimanfaatkan dari pengusaha IKM Indonesia antara lain karena pengusaha IKM belum tahu bagaimana menindaklanjutinya.
"Kegiatan itu diharapkan dapat membantu mendorong dan memfasilitasi pengusaha IKM untuk menindaklanjuti berbagai permintaan tersebut," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut baik upaya Kemlu untuk menjangkau pengusaha IKM dalam menjual produk dan komoditas Indonesia ke luar negeri.
"Diharapkan upaya seperti itu semakin sering dan berkesinambungan sehingga para pengusaha merasakan langsung bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh para diplomat Indonesia di luar negeri," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Bupati: Pameran JIFFINA memperkuat Bantul kabupaten kreatif kriya
Minggu, 3 Maret 2024 16:51 Wib
Ekspor produk mebel dan kerajinan nasional turun
Rabu, 3 Januari 2024 23:37 Wib
KTT ASEAN diharapkan mampu pulihkan pasar ekspor mebel
Senin, 11 September 2023 7:10 Wib
Presiden berpesan ke pengusaha mebel jaga keberlanjutan hutan
Senin, 20 September 2021 14:18 Wib
Bupati Sleman berharap "Jogja Recovery Market" meningkatkan ekonomi
Sabtu, 3 April 2021 17:33 Wib
Kemenparekraf mendukung SAEXPO 2020 bangkitkan industri mebel
Rabu, 28 Oktober 2020 1:11 Wib
Asmindo DIY: pasar Amerika jadi andalan ekspor mebel
Rabu, 12 Agustus 2020 19:07 Wib
DIY diminta libatkan pengrajin dalam pengadaan barang dan jasa
Jumat, 7 Agustus 2020 16:50 Wib