Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum bisa menyalurkan bantuan bagi korban bencana karena anggarannya belum dicairkan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, Senin, mengatakan hingga saat ini anggaran belum bisa dicairkan.
"Peraturannya kelihatannya sudah berubah, tetapi saya belum tahu, dan memang tidak bisa dicairkan," kata dia.
Ia mengatakan kondisi ini baru pertama kali terjadi. Akibatnya, seluruh masyarakat yang tertimpa bencana alam sepanjang 2015 belum mendapatkan bantuan keuangan dari pemkab. "Untuk triwulan pertama tahun ini total Rp11 juta," katanya.
Budhi mengatakan bantuan yang diberikan tergantung kerusakan yang diderita oleh korban, yakni Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Namun karena tidak adanya bantuan, upaya yang dilakukan ialah memberikan bantuan logistik kepada korban. Selain itu untuk korban bencana untuk bantuan bahan bangunan diupayakan bantuan dari pihak ketiga.
"Untuk korban dengan kerusakan parah akan diberikan bantuan sebesar Rp5 juta," katanya.
Dia mengatakan upaya yang dilakukan BPBD untuk mengajukan bantuan sudah dilakukan bahkan dengan menggunakan SK Bupati. Namun sampai sekarang belum bisa dicairkan oleh DPPKA.
"Belum tahu sampai kapan dana bisa dicairkan, tetapi sudah kami ajukan melalui DPPKA menggunakan SK Bupati dan disertai kronologis," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala DPPKA Gunung Kidul Supartono mengatakan saat ini penggunaan dana diperketat, untuk mencegah temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Untuk bisa memperoleh pencairan diperlukan kronologis yang lengkap.
"Dananya saat ini memang diperketat, agar tidak menjadi temuan," katanya.
Ke depan, Supartono mengatakan bantuan bencana bisa menggunakan dana tidak terduga. "Nanti bisa menggunakan dana tidak terduga milik pemkab," kata Supartono.
(KR-STR)
Berita Lainnya
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
Petenis Swiatek tak soal lapangan tanah liat Stuttgart Open 2024
Rabu, 17 April 2024 5:48 Wib
Petenis Sabalenka taklukkan tanah liat Stuttgart Open 2024
Selasa, 16 April 2024 14:25 Wib
2.086 hektare tanah IKN masih bermasalah
Selasa, 16 April 2024 14:22 Wib
Lima desa di Tanah Datar, Sumbar, dilanda banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:57 Wib
Indonesia kembangkan sistem peringatan dini tanah longsor
Senin, 1 April 2024 9:06 Wib
Banjir Bandung Barat, Jabar, telan 4 jiwa warga
Rabu, 27 Maret 2024 9:41 Wib
Banjir dan longsor di Bandung Barat, Jabar, sembilan warga hilang
Senin, 25 Maret 2024 14:17 Wib