Masyarakat Kulon Progo produksi Genteng Super Menoreh

id genteng

Masyarakat Kulon Progo produksi Genteng Super Menoreh

Perajin genteng YOGYAKARTA - Seorang pekerja menata genteng yang sedang dijemur di Sleman, Yogyakarta. Setiap harinya perajin genteng didaerah tersebut mampu memproduksi sekitar 400 buah genteng yang dipasarkan di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Masyarakat Dusun Pantog, Desa Banjaroya, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproduksi genteng pres Super Menoreh untuk menambah penghasilan mereka.

Penanggung jawab kelompok perajin genting Desa Pantog Dalhuri di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tempat pembuatan genteng saat ini ada empat lokasi dengan total mesin giling tiga unit dan mesin pres lima unit.

Namun tobong pembakaran hanya ada satu dengan kapasitas 5.000-6.000 buah dengan kapasitas produksi antara 5.000-10.000 buah per bulan.

"Saat ini kendala yang dihadapi adalah tidak adanya pencetak wuwung atau krepus yakni kurangnya modal usaha dan transportasi serta rumah produksi dan pengeringnya yang kurang layak. Untuk itu, kami berharap pelatihan dan pencetak batu bata merah dari pemerintah untuk menambah kelompok baru," kata Dalhuri.

Kades Banjaroya Anton Supriyono mengatakan desa siap menerima dan memfasilitasi investor karena desa itu terbuka untuk investor yang menanamkan modalnya. Namun begitu, saat ini belum ada investor yang tertarik.

Dia mengatakan potensi tanah di sekitar Banjaroya yang baik untuk membuat genteng dimanfaatkan salah satu warga Pantog Wetan untuk membuka usaha genting pres. Pemerintah desa membantu dengan mengusulkan ke pemkab untuk memberikan bantuan mesin press dan mesin giling serta pelatihan.

Ia mengatakan usaha ini bisa menjadi tambahan penghasilan karena masyarakat yang terlibat dalam satu usaha genteng sekitar delapan orang.

"Dampak yang terlihat adalah warga yang dulu hanya jual tanah dan dibawa ke luar Kulon Progo sekarang bisa ikut memproduksi atau titip bahan untuk digarapkan. Pemdes juga memberikan bantuan modal untuk kelompok usaha genteng ini melalui anggaran desa," kata Anton. ***1***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024