Masyarakat DIY diharapkan proaktif usulkan desa wisata

id desa wisata

Masyarakat DIY diharapkan proaktif usulkan desa wisata

Desa Wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto gudeg.net)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat proaktif mengusulkan desa wisata untuk meningkatkan persebaran kunjungan wisata di daerah itu.

"Masing-masing perwakilan masyarakat desa dapat proaktif mengajukan usulan pembentukan desa wisata, dengan syarat memenuhi kriteria yang telah ditentukan," kata Kepala Divisi Promosi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Hero Darmawan di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia dengan mendorong pertumbuhan desa wisata diharapkan persebaran `kue wisata` di Kota Gudeg itu akan lebih merata. "Sehingga tidak hanya dinikmati hotel- hotel berbintang," kata dia.

Adapun syarat yang harus dipenuhi, kata dia, antara lain harus memiliki daya tarik atau ciri khas, memiliki pelayanan yang memadai untuk wisatawan, fasilitas "outbound", serta menyediakan event wisata.

"Daya tarik yang dapat ditawarkan dapat berupa daya tarik budaya, alam, atau kerajinan. Misalnya pusat pembuatan batik, wayang, atau keindahan alam yang dimiliki," kata dia.

Menurut dia, masing-masing kabupaten masih memiliki potensi untuk dikembangkan desa wisata.

Hingga saat terdapat 60 desa wisata terdaftar yang tersebar di lima kabupaten/kota.

"Masih banyak potensi yang bisa digali di masing-masing kabupaten, untuk memunculkan desa wisata baru kalau mau dikembangkan," kata dia.

Menurut dia, untuk saat ini Kabupaten Gunung Kidul menjadi kabupaten prioritas dalam pengembangan desa wisata. Sebab, menurut dia, dibanding kabupaten lainnya, Gunung Kidul juga memiliki potensi wisata namun belum banyak

dikembangkan.

"Saat ini mungkin perhatian kami di Gunung Kidul dahulu. Gunung Kidul memiliki kekayaan wisata kars, serta memiliki 69 titik pantai yang dapat lebih dikembangkan," katanya.

Dinas Pariwisata, menurut dia, juga akan memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam mengelola desa wisata yang diusulkan, serta upaya menarik kunjungan wisata.

"Mereka selanjutnya juga akan dihubungkan dengan biro-biro perjalanan wisata, serta komunitas-komunitas wisata," kata dia.

(L007)