Disperidagkop DIY sarankan UKM tekuni industri kreatif

id UKM

Disperidagkop DIY sarankan UKM tekuni industri kreatif

Sejumlah produk industri kreatif di arena pameran (antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau kepada pelaku usaha kecil menengah untuk lebih menekuni industri kreatif.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Witoyo di Yogyakarta, Minggu, mengatakan saat ini industri kreatif lebih potensial dipasarkan di tingkat nasional dan interasional.

"Industri kreatif memiliki potensi jual yang lebih tinggi baik di pasar lokal maupun mancanegara," kata dia.

Menurut Eko, DIY memiliki potensi yang tinggi untuk memaksimalkan sektor industri kreatif. Hal itu dilihat dari potensi sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk mengembangkan sektor tersebut meski dari sisi persediaan bahan baku masih terbatas.

"Sampah saja bisa diubah menjadi produk bernilai jual tinggi. Saya kira masyarakat Yogyakarta memiliki keunggulan di bidang itu, hanya saja perlu terus kita dorong," katanya.

Menurut dia, dorongan di sektor industri kreatif itu mengacu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Kendati demikian, dia menilai inpres tersebut masih belum meningkatkan keinginan masyarakat untuk terjun di bidang industri kreatif.

Ia mengatakan, industri kreatif yang cukup potensial dikembangkan saat ini antara lain kerajinan berbahan alam, permainan anak, fashion, hingga film animasi.

"Perak juga sebetulnya cukup potensial, hanya saja industri perak yang ada di Kota Gede tidak mengalami regenerasi kepada yang lebih muda sehingga kurang berkembang," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Logam, Sandang, dan Aneka, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Polin Napitupulu menyambut baik rencana pembangunan pusat perindustrian kreatif khususnya animasi di Yogyakarta.

"Kami juga siap mendukung pengadaan gedung serta alat-alat pendukung yang bisa dari APBD dan APBN," kata dia.

Dia menyebutkan animator di Yogyakarta berjumlah seratusan, namun yang telah mendirikan industri Kecil Menengah (IKM) baru empat hingga lima orang.

(L007)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024