BPTP dorong petani terapkan tanam jajar legowo

id petani

BPTP dorong petani terapkan tanam jajar legowo

Petani mempersiapkan tanam padi (Foto antarafoto.com)

Bantul (Antara Jogja) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong petani di wilayah ini menerapkan teknologi pertanian tanam jajar legowo untuk meningkatkan produktivitas panenan.

"Sekarang ini sebagian besar petani DIY sudah menerapkan teknologi pertanian, khususnya Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) dengan tanam jajar legowo, ini terus kami dorong," kata Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY Sudarmaji di Bantul, Minggu.

Menurut dia, teknologi pertanian tanam jajar legowo merupakan kegiatan menanam padi dengan pola baris-berbaris (row), bisa dengan teknik 2:1, 3:1 dan 4:1 sesuai dengan kebutuhan maupun luasan lahan.

"Dan itu bisa menaikkan rata-rata produksi padi, seperti yang pantau di wilayah Kulon Progo peningkatan produksi sekitar 10 sampai 20 persen dengan teknologi jajar legowo tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk mendorong penerapan teknologi pertanian tajarwo tersebut, lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian (Kementan) ini menyediakan bantuan alat tanam maupun pendampingan kepada petani.

"Kami juga sudah menyediakan alat tanamnya agar tanam jajar legowo ini mudah diterapkan petani, dan kami sudah menyalurkan ke semua kabupaten di Yogyakarta (DIY)," kata Sudarmaji.

Menurut dia, upaya dalam memberikan inovasi teknologi pertanian guna meningkatkan produksi pangan ini digalakkan untuk mewujudkan program pemerintah yakni swasembada pangan dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, saat ditanya terkait petani di DIY yang belum maksimal dalam menerapkan tanam jajar legowo ini, pihaknya belum mengetahui secara pasti, namun demikian jika memang hasil padi belum maksimal kemungkinan karena kesuburan tanah yang kurang.

"Kalau penerapannya sudah sebagian besar, cuma perbedaan kesuburan seringkali menimbulkan pengelolaan yang tidak sama, misalnya ada daerah yang memerlukan sentuhan teknologi, misalya pupuk, pengolahan lahan dan sebagainya," katanya.

(KR-HRI)