Bantul rehab 44 titik jaringan irigasi

id irigasi

Bantul rehab 44 titik jaringan irigasi

Jaringan irigasi (Foto antaranews.com)

Bantul   (Antara Jogja) - Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2015 merehabilitasi 44 titik jaringan irigasi guna mengoptimalkan fungsi saluran tersebut.

"Bantul mempunyai seratus daerah irigasi dan di tahun 2015 ini kami melakukan rehab jaringan di 44 lokasi, sebagian pekerjaan sudah dimulai," kata Kasi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi Dinas SDA Bantul Sigit Pulunggono di Bantul, Selasa.

Menurut dia, anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan rehab tiap jaringan irigasi berkisar antara Rp200 juta sehingga jika ditotal anggaran untuk rehab seluruh jaringan tersebut mencapai Rp8,8 miliar.

Ia mengatakan, puluhan titik jaringan irigasi yang tersebar di seluruh kecamatan di Bantul itu direhabilitasi karena mengalami penurunan efektivitas sehingga tidak dapat difungsikan optimal oleh petani yang mengandalkan sumber irigasi tersebut.

"Kondisi saluran ada yang bocor, sebab bangunannya sudah lama, kami upayakan rehab kalau bocornya lebih dari 30 persen dengan model pasangan beton sehingga potensi kehilangan dan pencurian air berkurang," katanya.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan saat musim kemarau nanti jaringan irigasi pascarehabilitasi dapat berfungsi optimal, sebab dalam kegiatan pertanian dibutuhkan kecukupan air yang didukung dengan sarana dan prasarana sumber daya air dalam kondisi baik.

"Kalau (jaringan irigasi) bocor jelas mengganggu, sehingga dengan rehab model pasangan beton tadi, bisa mengantisipasi kehilangan air saat kemarau, karena kalau tidak diantisipasi hasil panen tidak bisa maksimal," katanya.

Sigit mengatakan, upaya rehab jaringan irigasi di Bantul yang menjadi kewenangan instansinya terus dilakukan setiap tahun, mengingat masih ada puluhan jaringan yang dalam kondisi rusak atau bocor karena bangunan yang sudah tua.

"Kami masih punya `pekerjaan rumah` yang besar, karena masih ada 56 titik jaringan yang harus direhab pada tahun selanjutnya, kami prioritaskan jaringan yang mengalami kerusakan lebih dari 30 persen, itu pun tidak bisa sempurna," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024