Kementerian ESDM mendorong daerah kelola energi terbarukan

id esdm

Kementerian ESDM mendorong daerah kelola energi terbarukan

Ilustrasi, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan energi terbarukan tenaga surya. (Foto Bappeda Gunung Kidul)

Yogyakarta, 26/5 (Antara) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemerintah daerah berinovasi mandiri untuk meningkatkan pengelolaan potensi energi baru terbarukan yang dimiliki.

Kepala Subdirektorat Teknoekonomi Energi Direktorat Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arief Heru Kuncoro di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Selasa, mengatakan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di daerah memiliki andil besar mendukung kemadirian energi nasional.

"Sudah ada inisiatif di beberapa daerah namun perlu langkah lebih serius," kata Arief dalam Seminar Nasional Energi Indonesia 2015.

Menurut dia, Kementerian ESDM juga telah menyediakan insentif bagi daerah yang mampu berinovasi mengelola potensi energi baru terbarukan dengan anggaran mecapai Rp1 triliun.

Kementerian ESDM, kata dia, juga telah menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya pemanfaatan EBT. Hal itu diupayakan agar pemafaatan EBT di Indonesia mampu mencapai 25 persen pada 2025.

"Setiap daerah memiliki energi untuk dikembangkan misalnya keberadaan sampah atau kotoran ternak yang dapat diubah mejadi biomass," kata dia.

Sementara itu, dia mengakui hingga saat ini pengembangan EBT masih jarang diminati oleh para investor karena hingga kini masih dinilai mamiliki hasil yang tidak bisa langsung dirasakan.

Oleh sebab itu, ia juga berharap agar masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) dapat meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya di sektor itu.

"Masih dianggap tidak menarik oleh investor maupun Perbankan untuk membiayai proyek eksplorasi EBT," kata dia.

Hingga 2013, menurut dia, total penyediaan energi nasioal mencapai 1,328 juta setara barel miyak (SBM).Sumber energi yang digunakan masih didominasi baha bakar fosil mencapai 95 persen dan EBT masih mecapai 5 persen.***1***

(L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024