Pengelola Desa Wisata Nglinggo kembangkan rute offroad

id offroad

Pengelola Desa Wisata Nglinggo kembangkan rute offroad

Pengelola Desa Wisata Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyuguhkan rute offroad. (Foto Melkey Binaro/Pengelola Desa Wisata Nglinggo)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pengelola Desa Wisata Nglinggo Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan rute offroad dengan berlatarbelakang hutan pinus, kebun teh hingga wisata religi.

Koordinator Offroad Desa Nglinggo Melky Binaru di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pihaknya menawarkan tiga rute atau "tracking" offroad yakni tracking wisata, tracking wisata ekstrim dan tracking religi.

"Jalur-jalur offroad ini memiliki karakteristik yang menggugah adrenalin pengunjung. Kami jamin, pengunjung akan ketagihan untuk berkunjung kembali," kata Melky.

Ia mengatakan tracking wisata dari Desa Wisata Nglinggo berupa bentangan kebun teh menuju Puncak Suroloyo menawarkan keindahaan alam di atas Bukit Menoreh dan berakhir di Borobudhur Magelang.

Di awal perjalanan, para penggemar offroad akan merasakan jalan yang terbilang mudah karena belum terdapat trek ekstrem dan hanya dihiasi oleh beberapa gelombang kecil. Mereka bisa bersantai mengendarai kendaraannya sambil menikmati indahnya pemandangan perkebunan teh yang asri dan hijau lengkap dengan udara yang sangat sejuk. Pemandangan Bukit Menoreh juga bisa disaksikan dari ketinggian.

"Untuk tracking wisata, pengunjung dikenai biaya Rp550 ribu per tiga orang. Perjalanan sangat menantang, bagi pecinta offroad pemula tracking wisata ini menjadi pilihan," kata dia.

Selanjutnya, kata dia, tracking wisata ekstrim mulai dari hutan pinus Nglinggo menuju dua air terjun yakni Air Terjun 44 dan Air Terjun Clanceng Putih. Pecinta offroad bisa juga bermalam dengan berkemah.

"Pecinta offroad hanya dikenai biaya Rp750 ribu untuk tiga orang. Tracking yang paling digemari yakni tracking wisata ekstrim," katanya.

Tracking ketiga, kata Melky, yakni tracking offroad religi, khusus bagi umat Katolik dan Kristiani. Tracking ini mulai dari Sedang Sriningsih-Gua Maria-Sendangsono-Suroloyo-Nglinggo. Biaya yang dikenakan yakni Rp1,5 juta.

"Biasanya, tracking ini yang memesan adalah pihak gereja. Kami hanya menyediakan mobil," katanya.

(KR-STR)