Sleman terus tingkatkan kemampuan penyuluh P2K

id sleman

Sleman terus tingkatkan kemampuan penyuluh P2K

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan guna mengoptimalkan hasil produksi dan pemasarannya.

"Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan (P2K) merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di daerah kita," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Sabtu.

Menurut dia, dalam upaya pemberdayaan petani serta kelompok tani, seorang penyuluh dituntut untuk dapat meningkatkan produktivitas maupun mutu komoditas secara efisien, berdaya saing dan tangguh.

"Penyuluh juga diharapkan mampu mengarahkan petani dan kelompok petani dalam mengelola jejaring pasar yang dapat menyerap komoditas, maupun produk yang dihasilkan oleh para petani," katanya di Sleman.

Ia mengatakan, sektor pertanian merupakan penyumbang PDRB terbesar dari sektor primer di Kabupaten Sleman.

"Dinas P2K akan melakukan penataan kelembagaan dalam merespon UU nomor 23 tahun 2014. Pemerintah akan memfasilitasi kebutuhan penyuluhan dalam mendampingi petani," katanya.

Widi mengatakan, para penyuluh di Sleman itu pada 2015 berjumlah 109 orang dan diprediksi hanya akan tinggal 53 orang karena pensiun pada 2020.

"Untuk itu diperlukan penambahan penyuluh agar tidak terjadi kekosongan dalam pendampingan kepada para petani dan kelompok tani," katanya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno mengatakan bahwa penyuluh termasuk dalam jabatan fungsional tertentu, kariernya bisa mencapai golongan IVE untuk penyuluh madya keatas dengan usia hingga 60 tahun.

"Harus ada yang memberi masukan kepada MenPAN untuk mengubah permenpan nomor 2 tahun 2008 khususnya pembatasan golongan bagi penyuluh terampil," katanya. 

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024