Dinkes tindak lanjuti kematian warga akibat DBD

id dinas kesehatan, demam berdarah

Dinkes tindak lanjuti kematian warga akibat DBD

Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (Foto bengkulu.antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menindaklanjuti kasus kasus kematian Galih Anggra Mukti, warga Dusun Plumbungan, Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, yang diduga akibat demam berdarah dengue.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Suharyanta di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait ada warga yang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD).

"Kami belum ada laporan karena rumah sakit belum melaporkan adanya warga yang meninggal karena demam berdarah. Namun kami akan mengeceknya ke wilayah Gedangrejo," kata Suharyanta.

Ia mengatakan pihak rumah sakit yang menemukan kasus DBD harus melaporkan ke Dinkes, hal ini untuk penanggulangan demam berdarah agar tidak menyebar.

"Koordinasi diperlukan untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah," kata dia.

Namun demikan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Puskesmas Ponjong terkait dugaan pasien meninggal karena penyakit yang disebarkan melalui nyamuk aides aygepty ini.

"Kami akan mengecek melalui Puskesmas Ponjong mengenai kebenaran informasi ini," katanya.

Sementara itu, salah seorang tetangga korban Danang mengatakan awalnya Galih didagnosa penyakit tifus dan dirawat di Puskesmas Ponjong. Setelah dirasakan membaik korban disuruh pulang. Namun beberapa hari, korban kembali sakit dan dilarikan ke RS Panti Rahayu, Kelor. Disana korban didiagnosa DBD yang sudah parah, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda. "Belum sempat menengok ke RS Bethesda, Galih sudah meninggal," katanya.

Namun demikian, dirinya mengaku tidak tahu penyakit korban sebenarnya. "Yang saya dengar informasinya sakit demam berdarah, tetapi saya tidak tahu kepastiannya," katanya.

(KR-STR)