Kepala sekolah DIY terbaik uji kompetensi nasional

id guru

Kepala sekolah DIY terbaik uji kompetensi nasional

Ilustrasi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Kepala sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi yang terbaik dalam uji kompetensi secara nasional pada 2015, kata seorang pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Hasil uji kompetensi kepala sekolah pada 2015 menunjukkan nilai rata-rata kepala sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tertinggi nasional," kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi Dikdas Pusbangprodik Kemdikbud Dian Wahyuni di Yogyakarta, Rabu.

Pada lokakarya nasional "Perencanaan Strategis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" yang diselenggarakan USAID PRIORITAS, ia mengatakan perolehan itu mengalahkan rata-rata perolehan uji kompetensi kepala sekolah di Jakarta.

"Nilai rata-rata yang di peroleh DIY sebesar 55,90 lebih tinggi dari hasil uji kompetensi nasional sebesar 45,92. Uji kompetensi itu dilakukan pada 166.333 kepala sekolah mulai jenjang SD hingga SMK/SMA di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan nilai tertinggi didapatkan pada jenjang SMA (51,75), kemudian SMK (50,67), SMP (50,26), dan SD (44,43). Dimensi yang dinilai adalah kepemimpinan dalam pembelajaran, kewirausahaan, usaha dan pengembangan sekolah, manajerial, dan supervisi.

"Hasil uji kompetensi juga menunjukkan semakin lama masa kerja dari kepala sekolah, nilai rata-rata yang didapatkan semakin menurun," katanya.

Menurut dia, pada masa kerja 1-4 tahun nilai mereka rata-rata 46,41, sedangkan masa kerja 9-12 tahun hanya 45,47. Bahkan, nilai tersebut turun drastis menjadi 42,78 untuk masa kerja lebih dari 12 tahun.

"Kecenderungan itu menunjukkan semakin lama orang menjabat kepala sekolah, banyak yang merasa tantangannya sudah hilang sehingga mereka monoton dalam berinovasi. Data ini juga menguatkan kebijakan masa kerja kepala sekolah yang hanya dua kali," katanya.

Selain uji kompetensi kepala sekolah, kata dia, hasil uji kompetensi pengawas juga menunjukkan DIY terbaik secara nasional. Perolehan nilainya sebesar 51,64 lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 41,49.

Advisor Tata Kelola dan Manajemen USAID PRIORITAS Mark Heyward mengatakan dalam lokakarya selama tiga hari tersebut, pihaknya melatih fasilitator dari delapan provinsi mitra berjumlah 95 orang untuk diberikan kapasitas dalam mengolah data berdasarkan data pokok pendidikan.

"Fasilitator tersebut akan melatih pemangku kepentingan di daerah untuk memetakan guru yang membutuhkan pengembangan profesi. Bentuknya berupa pelatihan pengembangan diri," katanya.

Menurut dia, pelatihan tersebut kemudian akan dihitung potensi yang bisa didanai oleh pemerintah dan kemungkinan adanya "sharing" dana dengan USAID PRIORITAS.

"Kami memfasilitasi cara menghitungnya baik pemetaan guru, jumlah pelatihan yang sudah dilakukan, jenis pelatihan yang sesuai dan bagaimana kemungkinan keuangan daerah untuk memfasilitasinya," katanya.

Selain itu, kata dia, USAID PRIORITAS juga akan memfasilitasi daerah untuk melakukan diseminasi baik dengan dukungan fasilitator maupun modul dalam pelatihan.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024