BPBD Bantul antisipasi kekeringan saat musim kemarau

id BPBD

BPBD Bantul antisipasi kekeringan saat musim kemarau

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mengantisipasi kekeringan atau kesulitan air bersih yang dimungkinkan terjadi selama musim kemarau 2015.

"Terkait dengan potensi kekeringan di wilayah Bantul, kami sudah antisipasi dengan bekerja sama dengan swasta maupun lembaga perbankan untuk melakukan droping air," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Minggu.

Menurut dia, kekeringan maupun kesulitan air bersih saat kemarau berpotensi terjadi di Bantul mengingat sebagian wilayah kabupaten ini berada di perbukitan yang sumber mata air atau persediaan air sangat terbatas.

Beberapa wilayah Bantul yang menjadi langganan kekeringan saat kemarau, kata dia, di wilayah Wukirsari dan Selopamioro Kecamatan Imogiri, Srimartani dan Srimulyo Piyungan, serta sebagian wilayah Pandak, Kasihan dan Pajangan.

"Dari sisi jumlah wilayah yang mengalami kekeringan kemungkinan semakin berkurang, karena sebagian daerah itu sudah teraliri jaringan air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), tapi tetap perlu diantisipasi," katanya.

Ia mengatakan, persiapan droping air bersih untuk wilayah yang berpotensi kekeringan tersebut memang sudah disiapkan lembaganya, namun untuk mengoptimalkan penanganan pihaknya perlu melibatkan pihak swasta tersebut.

"Kami sudah menyiapkan anggaran untuk droping air sebesar Rp60 juta, dan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya dari swasta dan lembaga perbankan juga melakukan droping air bersih," katanya.

Dwi mengatakan, dalam melakukan droping air bersih tersebut, wilayah yang menjadi sasaran sesuai dengan pengajuan dan survei lapangan dari BPBD, untuk memastikan kondisi kekeringan yang dialami masyarakat setempat.

"Kami harapkan masyarakat memahami teknis droping air, kalau memang kekeringan betul supaya membuat surat pengajuan yang diketahui pemerintah desa, karena itu akan menjadi dasar bagi kami untuk droping air," katanya.

(KR-HRI)