Disperindagkop-UKM jamin ketersediaan beras hingga Oktober

id beras

Disperindagkop-UKM jamin ketersediaan beras hingga Oktober

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Mikro Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin ketersediaan beras di gudang Bulog Devisi Regional Yogyakarta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Oktober 2015.

"Berdasarkan koordinasi dengan Bulog, stok beras di gudang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Oktober. Kami mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya kenaikan harga beras di pasar-pasar," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop-UKM DIY Eko Witoyo di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan beras yang tersedia di Bulog kualitasnya medium. Saat ini, beberapa wilayah di DIY sudah tidak panen sehingga sejak Mei harga beras merangkak naik.

"Petani lebih memilih menyimpan beras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dibandingkan menjualnya. Namun, kita tidak perlu khawatir, stok beras di Bulog masih aman," kata Eko.

Meski harga beras mahal, Disperindagkop-UKM DIY belum akan melakukan operasi pasar. Saat ini, pemerintah tidak bisa mengintervensi pasar, semua harga diserahkan pada mekanisme pasar. Pemerintah hanya bisa koordinasi dengan Bulog dan produsen beras.

"Operasi pasar sendiri disesuaikan dengan kenaikan harga di pasaran dan diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota," katanya.

Terkait dengan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan, ia mengimbau kepada masyarakat tidak panik.

Ia mengimbau masyarakat membeli kebutuhan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

"Kami melalui TPID provinsi dan kabupaten/kota tidak bisa memprediksi kebutuhan bisa turun atau naik. Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengendalikan harga," katanya.

Seorang pedagang kebutuhan pokok Pasar Wates mengatakan harga beras untuk kualitas medium berkisar Rp7.800 hingga Rp8.200 per kilogram dan beras premium di atas Rp9.000 per kg.

"Saat ini, permintaan beras naik karena beberapa wilayah tidak panen. Selain itu, masyarakat mulai membeli beras untuk persediaan saat puasa," katanya.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024