Kota Yogyakarta tidak buka pendaftaran Program Kelas "CIBI"

id pemkot

Kota Yogyakarta tidak buka pendaftaran Program Kelas "CIBI"

Pemkot Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tidak lagi membuka pendaftaran kelas "cerdas istimewa bakat istimewa" untuk jenjang SD pada tahun ajaran 2015/2016.

"Sudah ada edaran dari pusat yang menyatakan hal itu. Pemberlakukan kebijakan itu tidak hanya untuk kelas cerdas istimewa bakat istimewa (CIBI) tetapi juga kelas akselerasi dari jenjang SD hingga SMA/SMK," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sugeng Subono di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, seluruh kelas akan dibuat sebagai kelas reguler dengan bobot pembelajaran yang seragam.

Sejak 2012, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta membuka kelas CIBI di jenjang SD yang dipusatkan di SD Ungaran. Peminat kelas tersebut juga cukup tinggi, seperti terlihat pada tahun ajaran 2014/2015 yang mencapai sekitar 100 pendaftar, namun hanya 12 siswa yang dinyatakan lolos.

Pada 2012, terdapat 24 anak yang mengikuti kelas tersebut, dan pada 2013 tercatat 12 anak. Siswa yang masuk kelas tersebut harus memiliki IQ minimal 130.

"Anak-anak yang sudah mengikuti kelas ini akan diteruskan seperti semula, tidak ada perubahan," katanya.

Selain kelas CIBI di SD Ungaran, terdapat dua SMP dan dua SMA yang menyelenggarakan kelas khusus serupa yaitu di SMP Negeri 5 dan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta serta di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Sementara itu, proses penerimaan peserta didik baru jenjang SD melalui sistem real time online (RTO) sudah dimulai sejak hari ini hingga Sabtu (20/6). Sebanyak 20 SD negeri menerapkan proses penerimaan siswa baru secara online.

Berdasarkan laman resmi penerimaan siswa baru, hanya ada empat sekolah yang belum memenuhi kuota siswa. Jumlah kuota yang disiapkan di 20 sekolah mencapai 1.372 kursi.

Syarat yang harus dipenuhi di antaranya adalah usia calon siswa baru yaitu minimal 7 tahun dan maksimal 12 tahun per 27 Juni 2015.

"Nanti kami akan seleksi berdasarkan usia. Siswa dengan usia yang lebih tua memiliki peluang lebih besar untuk diterima," katanya.

Di dalam proses penerimaan siswa baru jenjang SD, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tidak menerapkan kuota khusus untuk penduduk dalam kota dan luar kota.

Calon siswa yang tidak tertampung dalam proses penerimaan siswa baru secara online masih bisa mendaftar di 70 sekolah negeri yang tidak menerapkan penerimaan sistem RTO. 
(E013)


Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024