Distan DIY minta kabupaten petakan lahan pertanian

id lahan pertanian

Distan DIY minta kabupaten petakan lahan pertanian

Petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogykarta, sedang menanam padi. (Foto ANTARA/Mamiek)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pemerintah kabupaten/kota segera memetakan lahan pertanian dilindungi untuk menghambat terus meningkatnya penyusutan lahan pertanian.

"Alih fungsi (lahan pertanian) menjadi pemukiman atau bangunan lainnya masih terus berlangsung sehingga perlu upaya cepat dari kabupaten," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sasongko di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Sasongko dalam lima tahun terakhir, luas penyusutan lahan pertanian di DIY terus mengalami peningkatan, yakni dari rata-rata 200 hektare per tahun, kini menjadi 220 hektare per tahun atau naik 20 hektar per tahun.

"Tingkat alih fungsi tertinggi ada di Kabupaten Sleman dan Bantul," kata dia.

Peningkatan penyusutan lahan pertanian tersebut paling banyak disebabkan oleh maraknya pembangunan perumahan, industri, serta tempat usaha lainnya.

Menurut dia, persoalan alih fungsi lahan di DIY telah ditanggulangi dengan munculnya Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelajutan.

Perda itu menetapkan lahan pertanian yang dilindungi seluas 35.911 hektare yang terdiri atas 12.377,59 hektare di Kabupaten Sleman, 5.029 hektare di Kulon Progo, 13.000 hektare di Bantul, dan 5.500 hektare di Gunung Kidul.

Meski demikian, ia mengatakan, regulasi tersebut tidak efektif tanpa diikuti inisiatif pemerintah kabupaten dengan memetakan wilayah lahan mana saja yang dikonservasi.

Hingga saat ini, menurut dia, Kabupaten Gunung Kidul merupakan satu-satunya kabupaten yang telah membuat Perda turunan untuk memetakan lahan pertanian dilindungi.

"Sementara kabupaten lainnya sampai sekarang masih menyusun naskah akademiknya," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY memperkirakan produksi padi di DIY selama 2015 akan mencapai 712.330 ton gabah kering giling (GKG) atau menurun 0,95 persen dari 2014 yang mencapai 719.194 ton GKG.

"Penurunan diperkirakan karena penurunan luas panen," kata Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto.

Menurut Bambang luas panen 2014 sebesar 115.667 hektare dan diperkirakan luas panen turun menjadi 111.426 hektare pada 2015. Sehingga ada penurunan seluas 4.241 hektare atau 3,67 persen.***3***

(L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024