Pembahasan pemugaran Candi Kalasan libatkan ahli nasional

id candi kalasan

Pembahasan pemugaran Candi Kalasan libatkan ahli nasional

Candi Kalasan (Foto Istimewa)

Sleman, (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta akan melibatkan para ahli tingkat nasional terkait rencana pemugaran Candi Kalasan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang batuannya melapuk.

"Situs Candi Kalasan penetapan sebagai cagar budaya dari tingkat Surat Keputusan (SK) menteri, maka untuk pembahasannya juga secara nasional," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti, Jumat.

Menurut dia, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan para ahli tingkat nasional untuk membahas mengenai rencana pemugaran yang akan dilakukan.

"Pembahasan ini terkait lama waktunya, hingga membutuhkan biaya berapa. Jika itu nantinya disetujui, maka akan segera dilakukan ekskavasi. Sebelum pertemuan secara nasional, kami juga bertemu dengan staf ahli," katanya.

Ia mengatakan, dalam pemugaran Candi Kalasan harus dikerjakan secara bersamaan, mulai dari pembuatan saluran air, menampakkan lantai candi yang masih terkubur, serta membenahi bebatuan yang mengalami pelapukan.

"Kalau pengerjaannya tidak bersamaan akan sulit," katanya.

Wahyu mengatakan, jika sudah masuk dalam proses ekskavasi, pertamakali yang akan dilakukannya adalah dengan membuat atap tidak permanen. Agar lebih mudah dalam pengerjaannya.

"Setelah itu atap candi tersebut nantinya akan dilepas terlebih dahulu. Agar bisa memperbaiki bebatuan yang mengalami pelapukan serta miring sebesar satu derajat," katanya.

Ia mengatakan, selain itu, secara bersamaan juga dilakukan penataan halaman. Perlu penggalian sekitar satu meter ke bawah permukaan tanah di sekitarnya.

"Lantai candi itu masih 80 sentimeter di bawah permukaan tanah saat ini. Jadi nanti akan ditampakkan juga," katanya.

Kepala BPCB Yogyakarta Tri Hartono mengatakan di sekitar halaman candi juga perlu adanya rekayasa saluran air. Karena kawasan tersebut merupakan daerah tangkapan air.

"Apalagi permukaan tanah di sekitar candi lebih rendah dibandingkan pemukiman warga di sekitar candi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini petugas BPCB Yogyakarta masih melakukan studi teknis di Candi Kalasan di Dusun Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Sleman tersebut.

"Sampai saat ini belum ada larangan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Candi Kalasan. Hanya diimbau agar tak terlalu dekat dengan candi, karena dikhawatirkan ada bebatuan yang jatuh," katanya.***4***

(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024