Jogja (Antara Jogja) - Rerata atau rata-rata nilai masuk SMA negeri di Kota Yogyakarta pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2015/2016 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini disebabkan jumlah siswa yang mendaftar masuk SMA dengan nilai ujian nasional pada kisaran atas cukup banyak meskipun rerata nilai ujian nasional (UN) SMP di Kota Yogyakarta turun," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.
Berdasarkan data sementara dari laman pendaftaran online SMA, nilai terendah yang diterima di SMA negeri di Kota Yogyakarta pada tahun ini adalah 343,5 dan nilai tertinggi adalah 398,0. Pada tahun lalu, nilai terendah yang diterima adalah 339,5 dan nilai tertinggi adalah 396,0.
Di beberapa sekolah favorit, seperti SMA Negeri 1 Yogyakarta juga terjadi kenaikan nilai yang diterima. Pada tahun ini, nilai terendah yang diterima adalah 377,5 naik dari tahun lalu yaitu 375,0.
Begitu pula dengan di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Nilai terendah yang diterima adalah 381,5 sedang pada tahun lalu 379,0. Di SMA Negeri 8 Yogyakarta nilai terendah yang diterima adalah 375,0 dan pada tahun lalu 372,0.
Edy menyebutkan, banyaknya nilai ujian nasional yang cukup baik menjadikan persaingan masuk ke SMA negeri Kota Yogyaarta pada tahun ini cukup berat.
"Persaingan yang sangat ketat justru terjadi untuk siswa dari luar daerah. Kebanyakan dari mereka memiliki nilai ujian nasional yang sangat baik sebagai bekal mendaftar ke Yogyakarta," katanya.
Di sejumlah SMA favorit, siswa dari luar Kota Yogyakarta mendominasi peringkat 10 besar penerimaan siswa baru. Di SMA Negeri 3 Yogyakarta, enam dari 10 besar pendaftar dengan nilai tertinggi ditempati pelajar luar Kota Yogyakarta.
Kondisi serupa juga terjadi di SMA Negeri 8 Yogyakarta, yaitu delapan dari 10 besar pendaftar dengan nilai tertinggi berasal dari pelajar luar Kota Yogyakarta.
"Kuota untuk pendaftar dari luar Kota Yogyakarta terbatas, sehingga pelajar yang mendaftar masuk adalah mereka yang benar-benar memiliki nilai tinggi sehingga persaingan pun sangat ketat," katanya.
Namun demikian, tidak semua calon siswa baru yang melakukan pendaftaran secara online melakukan verifikasi di sekolah. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 4.291 pelajar melakukan pendaftaran online.
"Siswa yang mengetahui bahwa nilainya sudah tidak bisa bersaing biasanya memilih tidak melakukan verifikasi di sekolah. Mereka lebih baik mendaftar di sekolah swasta," kata Edy.
(E013)
Berita Lainnya
Merosot, siswa Kurikulum Merdeka diterima SNBP
Jumat, 19 April 2024 9:59 Wib
Metode gasing menciptakan hubungan erat guru-siswa di Indonesia
Minggu, 7 April 2024 12:18 Wib
Perubahan jadwal OSN 2024 diumumkan, Genza Education beri dukungan penuh untuk siswa di seluruh Indonesia
Kamis, 4 April 2024 13:32 Wib
Pelajar miskin wajib diterima PPDB 2024
Rabu, 3 April 2024 2:07 Wib
40.164 sekolah di Indonesia miliki pelajar berkebutuhan khusus
Senin, 1 April 2024 18:56 Wib
Pelajar Sekolah Cikal rebut tiga medali emas di "Moose Game" 2024
Senin, 1 April 2024 11:29 Wib
Universitas harus memberi afirmasi siswa disabilitas di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 6:30 Wib
SNBP PTN 2024 belum afirmasi pelajar disabilitas Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 4:15 Wib