Yogyakarta (Antara Jogja) - Tim Wahana Tata Nugraha Kementerian Perhubungan yang melakukan penilaian di Kota Yogyakarta mengusulkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan pengujian kendaraan bermotor sehingga hasil yang diperoleh lebih valid.
"Penggunaan teknologi informasi dalam layanan pengujian kendaraan bermotor sudah dilakukan di daerah lain seperti di Jawa Timur dan Sumatera. Hasilnya pun cukup baik sehingga kami berharap Pemerintah Kota Yogyakarta bisa segera merealisasikannya," kata Ketua Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan Felix Iriantomo di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pelayanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Yogyakarta sudah cukup baik karena peralatan yang dimiliki lengkap bahkan ada beberapa yang mengadopsi teknologi robotik.
"Hanya perlu perbaikan yaitu adopsi teknologi informasi. Petugas tidak perlu mencatat secara manual namun semua hasil pengujian bisa dicatat secara langsung melalui aplikasi di tablet," katanya.
Hasil pengujian, lanjut dia, bisa langsung diketahui oleh pemilik kendaraan. "Hasilnya akurat, bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan mengurangi potensi kecurangan yang mungkin saja terjadi," katanya.
Penerapan teknologi informasi untuk pengujian kendaraan bermotor, lanjut dia, dibutuhkan karena setiap angkutan barang dan penumpang wajib melakukan pengujian secara rutin enam bulan sekali.
"Ini berhubungan dengan kelaikan kendaraan bermotor sehingga bisa mendukung peningkatan keselamatan di jalan raya," katanya.
Selain mengusulkan penggunaan teknologi informasi, tim Wahana Tata Nugraha juga mengkritisi sejumlah fasilitas pengguna jalan yang penempatannya kurang tepat.
Misalnya saja penempatan lokasi henti khusus pesepeda di tiap simpang. Di simpang empat Tugu, lokasi henti untuk pesepeda berada hampir di depan lampu lalu lintas sehingga menyulitkan pesepeda melihat perubahan lampu.
Selain itu, tim juga mengkritisi banyaknya rambu yang menjadi sasaran vandalisme atau tertutup dahan pohon sehingga tidak terbaca oleh pengendara.
"Trotoar di Kota Yogyakarta juga banyak yang kurang berfungsi maksimal karena ada berbagai halangan seperti pot tanaman yang lebarnya hampir menutupi trotoar atau adanya pedagang. Pemerintah perlu memperbaikinya," kata Felix.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, menargetkan penerapan teknologi informasi untuk pelayanan pengujian kendaraan bermotor tahun ini.
"Ide mengintegrasikan teknologi informasi di layanan pengujian kendaraan bermotor sangat bagus. Tahun ini juga akan diimplementasikan," katanya.
Kritik dari tim penilai, lanjut Haryadi akan segera ditindaklanjuti dengan berbagai perbaikan sehingga bisa mendukung peningkatan keselamatan pengguna jalan.
Pemerintah Kota Yogyakarta empat kali berturut-turut memperoleh penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk berbagai kategori, di antaranya kategori angkutan untuk Kota Sedang.
(E013)
Berita Lainnya
Kualitas udara DKI Jakarta kategori sedang
Selasa, 9 April 2024 8:34 Wib
Teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dilirik BRIN
Kamis, 22 Februari 2024 15:07 Wib
RI-AS turunkan emisi sektor kehutanan Indonesia
Rabu, 24 Januari 2024 3:08 Wib
29.524 produk di Indonesia sudah ber-SNI
Jumat, 12 Januari 2024 2:48 Wib
Indonesia butuh investasi untuk emisi nol bersih 2060, kata Presiden Jokowi
Sabtu, 2 Desember 2023 8:19 Wib
Paviliun Indonesia bahas penurunan emisi karbon
Jumat, 1 Desember 2023 6:38 Wib
Pemerintah Indonesia-ExxonMobil kembangkan CCS
Selasa, 14 November 2023 11:00 Wib
BRIN: Pemilihan varietas padi pengaruhi emisi metana
Sabtu, 11 November 2023 7:00 Wib