Yogyakarta, (Antara Jogja) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong para pelaku usaha kecil menengah di daerah itu mampu mengembangkan produk melalui penguasaan teknologi informasi agar mampu bersaing dengan produk luar negeri.
"Khususnya untuk pemasaran, penggunaan teknologi informasi tidak bisa dielakkan untuk bersaing dengan produk-produk luar," kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Henry Ardiyanto di Yogyakarta, Senin.
Menurut Henry, agar produk usaha kecil menengah (UKM) memiliki daya saing khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diperlukan sejumlah upaya pendukung yang mencakup peningkatan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penguasaan teknologi informasi.
Selain itu, dia mengatakan, pelaku usaha kecil juga perlu mengubah orientasi pasar. Bukan hanya menyasar pasar tradisional atau lokal saja, namun juga nasional, bahkan internasional.
"Harus dibuka cakrawalanya, jangan hanya berkutat pada pasar di Yogyakarta saja, atau Indonesia saja," kata dia.
Tanpa memiliki penguasaan teknologi informasi yang memadai, serta peningkatan orientasi pemasaran, UKM di Yogyakarta akan sulit menikmati kemudahan akses pasar ke berbagai negara yang dibuka saat diberlakukan MEA.
Guna meningkatkan kesadaran penggunaan teknologi informasi di kalangan UKM, menurut dia, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) juga perlu memfasilitasi pelatihan bagi pelaku UKM di seluruh kabupaten/kota.
"Mungkin sudah ada melalui seminar, tapi (pelatihan) masih menyasar ke lapisan bawah," kata dia.
Sementara itu, Wakil ketua III Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wawan Harmawan meminta pemerintah daerah menggencarkan promosi kerajinan lokal dari pelaku UKM baik di pasar mancanegara serta dalam negeri dengan metode yang lebih kreatif.
Menurut dia, promosi dengan cara baru dan lebih kreatif perlu dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan setiap event internasional. Pemasaran produk kerajinan hanya dengan memajang di stan-stan tanpa dilengkapi dengan daya tarik yang menarik, merupakan cara konvensional yang perlu ditinggalkan.
"Selain itu cara baru yang lain adalah dengan menggencarkan promosi melalui "website" khusus," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Bawaslu Bantul-DIY menggandeng Karang Taruna antisipasi politik uang
Jumat, 19 April 2024 10:18 Wib
DIY menemukan pola baru kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2024
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Saat arus balik Lebaran 2024, BBM di SPBU DIY-Jateng dipantau
Selasa, 16 April 2024 6:02 Wib
Dishub catat sebanyak 101.976 kendaraan tinggalkan DIY saat puncak arus balik
Senin, 15 April 2024 17:07 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Polda DIY mengecek kesehatan personel Operasi Ketupat Progo 2024
Minggu, 14 April 2024 17:02 Wib
PMI DIY meminta masyarakat sempatkan donor darah di sela berlebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:39 Wib