DPPK Sleman imbau petani tembakau lakukan penyulaman

id tembakau

DPPK Sleman imbau petani tembakau lakukan penyulaman

Petani tembakau sedang menyiram tanamannya (Foto antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau petani tembakau melakukan penyemaian ulang tanamannya memakai polybag atau menyulan guna mengantisipasi kekhawatiran menyusutnya hasil panen akibat tanaman sebelumnya tidak tumbuh optimal.

"Petani tembakau pada musim hujan menanam padi, kami dari awal sudah mengingatkan petani agar memulai menanam tembakau pada awal Mei, sehingga bisa mendapatkan sedikit curah hujan. Tapi, karena ada padi yang belum selesai dipanen, akhirnya menanam tembakau mundur," kata Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan DPPK Sleman Rofiq Andriyanto, Senin.

Menurut dia, dengan kondisi tersebut bibit tanaman tembakau baru ditanam pada pertengahan Juni, hingga Juli ini. Akibatnya, pada awal pertumbuhannya tidak terkena siraman hujan.

"Air hujan sangat dibutuhkan ketika di awal tumbuh, agar nantinya bisa tumbuh maksimal. Sekarang sudah kering tak ada hujan sama sekali," katanya.

Ia mengatakan pihaknya selama ini juga sudah memberikan beberapa alat penunjang kepada para kelompok tani. Diantaranya seperti pompa air, traktor, hingga perajang tembakau.

"Para petani tembakau harus melakukan penyulaman tanamannya. Memakai polybag, agar bibit baru bisa segera menyusul pertumbuhannya dengan bibit yang sudah lama. Memakai sulaman polybag, memang belum terbiasa bagi petani tembakau di Sleman. Tapi harapan kami semuanya bisa memakai polybag. Biar bibit baru, bisa segera menyusul," katanya.

Rofiq mengatakan, meski hasil panenan ada kekhawatiran menyusut, namun di tahun ini pihaknya menambah target luasan lahan yang ditanam tembakau. Dari tahun sebelumnya, seluas 1.038 hektare, kini 1.039 hektare. "Kami tambah targetnya, meski hanya satu hektare saja selisihnya," katanya.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sleman Suwarji mengatakan, para petani memang membutuhkan bantuan air untuk bisa menirami tanaman tembakau yang baru tumbuh ini.

"Kalau di Sleman bagian timur, ada mata air. Jadi bisa setiap sore menyiraminya. Tapi kalau di Sleman barat, tidak ada. Kalau ada bantuan air, itu harapan kami," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024