Calon bupati Gunung Kidul menilai penjaringan Gerindra tidak transparan

id penjaringan calon bupati

Calon bupati Gunung Kidul menilai penjaringan Gerindra tidak transparan

Pilkada (istimewa)

Gunung Kidul (Antara) - Bakal calon bupati yang mendaftar di DPC Partai Gerindra Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai mekanisme panjaringan calon bupati yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah 2015 tidak transparan.

Salah seorang bakal calon bupati yang mendaftar ke DPC Gerindra Gunung Kidul Kardi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan kecewa karena undangan uji kelayakan yang seharusnya dilakukan pada Jumat (3/7), namun undangan baru diketahuinya pada Senin (6/7).

Menurut dia, undangan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tidak disampaikan kepada seluruh calon, namun hanya satu calon yang diberikan undangan.

"Jelas kecewa karena saya tidak mengikuti uji kelayakan yang diselenggarakan DPP Gerindra sehingga otomatis tidak lolos dalam mengikuti proses penjaringan calon bupati dan wakil bupati," kata Kardi.

Ia mengatakan dari tiga calon dua di antaranya tidak mendapatkan surat undangan tersebut. Keduanya yakni Kardi, mantan Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta dan Iswanto. Sedangkan Subardi TS belum bisa dikonfirmasi. "Prosesnya tidak transparan," katanya.

Kardi mengatakan pada Jumat, dirinya mengikuti uji kelayakam yang diselenggarakan oleh Tim Tujuh dari DPD Gerindra DIY. Namun setelah selesai mengikuti seleksi, dirinya dan Iswanto tidak diberitahu mengenai undangan uji kelayakan dari DPP.

"Setelah saya baca ternyata undangan itu (undangan dari DPP) berisi instruksi dari ketua umum untuk mengundang seluruh bakal calon," kata dia.

Ia akan menempuh langkah hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan. Ketidak hadiran ke DPP otomatis menggugurkan dirinya maju dalam pilkada. "Saya akan menempuh jalur hukum," katanya.

Sementara itu, bakal calon lain Iswanto mengatakan hal serupa. Untuk langkah awal pihaknya akan meminta klarifikasi langsung ke DPC Gerindra Gunung Kidul.

"Saya akan menanyakan ke DPC mengapa undangan itu tidak sampai. Padahal saya sudah mengikuti prosedur yang berlaku," kata dia.

Sementara itu, anggota Tim Tujuh DPD Partai Gerindra DIY Marwoto mengatakan jika surat tersebut sudah disampaikan kepada DPC. Namun demikian pihaknya tidak mengetahui apakah sampai atau tidak ke bakal calon. "Sudah kami sampaikan ke DPC," katanya.

Terpisah, Sekretaris DPC Partai Gerindra Gunung Kidul yang sekaligus ketua tim sepuluh, Rugiyanto mengaku tidak tahu terkait hal ini. Tim sepuluh hanya melakukan pendaftaran.

"Saya tidak tahu, silakan tanya ke Ketua DPC saja," kata dia.

(KR-STR)