Sultan ingatkan Yogyakarta "Ayodya" harus dijaga

id Sultan HB X

Sultan ingatkan Yogyakarta "Ayodya" harus dijaga

Sri Sultan Hamengkubuwono X (Ant/Wahyu Putro)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengingatkan Pemerintah Kota Yogyakarta yang wilayahnya tepat berada di jantung DIY untuk tetap menjaga Yogyakarta sebagai "ayodya" yang kini dirasa sudah mulai pudar.

"Untuk membangkitkannya kembali, tidak hanya cukup dengan menghidupkan keseniannya saja tetapi juga budaya kearifan di seluruh elemen masyarakat," kata Sri Sultan HB X di sela syawalan dengan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, Jumat.

Kata ayodya menjadi cikal bakal nama Yogyakarta. Ayodya memiliki arti kedamaian, sedangkan karta memiliki arti baik.

Menurut Sultan, memudarnya ayodya bisa disebabkan banyak hal di antaranya tidak tertibnya budaya berlalu lintas warga, masih banyaknya iklan luar ruang yang justru menjadi sampah visual, serta tidak tertibnya proses perizinan.

Selain oknumnya, Sultan menilai perlu ada perubahan regulasi sehingga aturan yang dibuat tidak hanya semata-mata ditujukan untuk menambah jumlah retribusi yang masuk, tetapi harus didasarkan untuk kepentingan pelayanan publik.

Sedangkan pernyataan Sultan HB X tentang reklame luar ruang yang menjadi sampah visual sudah pernah dinyatakan pada kegiatan serupa tahun lalu dan kembali diulang tahun ini.

"Jika berbagai faktor penyebab ini dibiarkan, maka dikhawatirkan ayodya sebagai ruh keistimewaan Yogyakarta bisa semakin pudar," lanjutnya.

Ia pun meminta semua lembaga bisa bekerja secara benar, jujur, dan konsisten sehingga terwujud masyarakat peradaban baru di Yogyakarta yang benar-benar istimewa.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, seluruh pernyataan Sri Sultan HB X dalam kegiatan syawalan akan memperoleh perhatian serius dari pemerintah.

"Beliau juga pernah menyampaikan pernyataan serupa tahun lalu. Kami memberikan apresiasi dan berusaha semaksimal mungkin untuk terus memperbaiki berbagai kekurangan yang ada," ujarnya.***4***

 (E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024