Akademisi: intelektual tidak harus sarjana

id akademisi: intelektual tidak

Akademisi: intelektual tidak harus sarjana

Komaruddin Hidayat (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Intelektual tidak harus sarjana, melainkan orang yang peduli dan bisa berbagi dengan orang lain, kata Guru Besar Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat.

"Meskipun tidak bergelar sarjana, orang yang peduli dan mau berbagi dengan sesama adalah intelektual," katanya pada Syawalan Keluarga Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, fitrah manusia terdiri atas tiga hal yakni ingin mencari kebenaran, olah kepintaran atau kebaikan, dan selalu menjaga estetika atau keindahan. Oleh karena itu, apabila fitrah dilanggar, maka hati akan menjadi resah.

"Halalbihalal tidak bisa lepas dari Ramadhan karena ini merupakan prosesi wisuda setelah sebulan berpuasa. Hendaknya seusai wisuda Ramadhan kita menjadi insaf dan kembali ke fitrah," kata mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Dengan demikian, kata dia, orang akan semakin bertaqwa. Taqwa merupakan perwujudan orang yang bisa menjaga kefitrian dirinya dengan tutur kata yang baik dan berperilaku indah.

Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan bahwa pada dasarnya manusia terlahir fitrah namun akan tetap melakukan kesalahan dalam interaksi sosial sehari-hari. Oleh karena itu, perlu saling memaafkan.

"Kami berharap momentum Syawalan Keluarga Besar UNY ini bisa dijadikan sarana untuk melebur pengalaman lama yang kurang baik dan menyongsong hari baru yang lebih baik," katanya.

Syawalan Keluarga Besar UNY bertema "Hikmah Halalbihalal Dalam Membentuk Insan Bertaqwa, Mandiri, dan Cendekia" tersebut dihadiri sekitar 1.000 sivitas akademika yang terdiri atas dosen, karyawan, dan mahasiswa UNY.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024