Jogja (Antara Jogja) - Sebanyak 20 mahasiswa strata satu School of Agriculture and Food Sciences Faculty of Science, University of Queensland, Australia, mengikuti program pertanian tropis di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan sekitarnya.
"Kegiatan tersebut terdiri atas kuliah tentang pertanian, peternakan, kehutanan, dan teknologi pertanian oleh dosen-dosen UGM dan kunjungan lapangan ke berbagai bentuk pertanian di DIY dan Jateng," kata koordinator program Siti Subandiyah di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, bagi mahasiswa UQ, pertanian di DIY dan Jateng yang merupakan "small holder farm" adalah suatu model pertanian yang unik dan sangat berbeda dengan pertanian di Australia yang umumnya seorang petani atau sebuah keluarga petani mengelola minimal 150 hektare lahan pertanian dan selalu merupakan bisnis pertanian.
Hal yang menarik bagi mereka antara lain budi daya padi di DIY dan Jateng dengan petak-petak sawah yang kecil namun dalam setahun mampu menanam sebanyak tiga kali dengan produksi sekitar 6-7 ton/hektare/musim atau sekitar 20 ton/hektare/tahun, sedangkan di Australia produktivitas dapat mencapai 12 ton/hektare/tahun dengan hanya sekali musim tanam.
"Kalau produktivitas padi sebanyak 12 ton/hektare/musim tanam di Australia diadopsi oleh petani di Indonesia maka kemungkinan besar impor beras tidak akan diperlukan lagi," kata dosen Fakultas Pertanian UGM itu.
Ia mengatakan selama program itu berlangsung, mahasiswa UQ juga didampingi oleh sejumlah mahasiswa UGM sehingga terbentuk jaringan komunikasi di antara kedua generasi muda dari kedua negara tersebut.
Rombongan mahasiswa UQ tersebut juga didampingi Professor of Agricultural Development, Deputy Head, School of Agriculture and Food Sciences UQ Rob Cramb, Associate Max Shelton, Asisten Lecturer Heyley Giles, dan administration officer Sharon Weatherbay.
"Program kerja sama internasional semacam itu diharapkan akan sangat bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran dan pendidikan bagi para mahasiswa dan juga berlanjut dengan terbentuknya kerja sama riset di antara para dosen di kedua universitas," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Universitas Lambung Mangkurat inisiasi kolaborasi PTN Indonesia timur-konsorsium Borneo
Kamis, 18 April 2024 18:44 Wib
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib
Jamin keamanan pemustaka, Perpusnas RI memperbaiki mekanisme penggunaan loker
Kamis, 18 April 2024 9:48 Wib
100 pemuda peroleh pelatihan berwirausaha
Kamis, 18 April 2024 7:21 Wib
Jurnal Ahkam UIN Jakarta menjadi 100 jurnal terbaik sedunia
Kamis, 18 April 2024 7:14 Wib
Segera selesai, Perpres Perlindungan Anak dari game online
Kamis, 18 April 2024 4:16 Wib