Pemkot Yogyakarta akhiri Operasi Jogobaran

id Pemkot Yogyakarta, Operasi Jogo Baran

Pemkot Yogyakarta akhiri Operasi Jogobaran

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta resmi mengakhiri Operasi Jogo Lebaran atau Jogobaran 2015 pada H+7 Lebaran dengan menyisakan sejumlah pekerjaan rumah yang akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan operasi serupa tahun berikutnya.

"Masih ada beberapa keluhan dari wisatawan karena memperoleh pelayanan kurang baik, khususnya di kawasan Malioboro. Kami akan jadikan masukan-masukan itu sebagai bahan evaluasi," kata Komandan Operasi Jogobaran 2015 Totok Suryonoto di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, hingga hari terakhir pelaksanaan Operasi Jogobaran 2015 muncul keluhan dari wisatawan yang harus membayar harga terlalu tinggi untuk barang yang dibeli dari pedagang asongan.

Petugas, lanjut dia, langsung menindak pengasong yang memberikan harga terlalu tinggi tersebut.

Selama Operasi Jogobaran, lanjut dia, ada empat kasus pelanggaran yang masuk dalam tahap penyelidikan. Semuanya terkait dengan aktivitas pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi larangan.

"Kami sudah menyita gerobak yang digunakan berjualan. Penyelidikan terus dilakukan. Jika ditemukan unsur yustisi, maka penyidik akan mengajukannya sebagai tindak pidana ringan," katanya.

Selain lokasi larangan yang digunakan untuk berjualan, sejumlah pelanggaran yang ditemui di lapangan adalah gangguan di jalur lambat Jalan Malioboro.

Jalur lambat di sepanjang Jalan Malioboro digunakan untuk becak dan andong. Sepeda motor, gerobak pedagang kaki lima tidak diperbolehkan diletakkan di jalur lambat karena bisa mengganggu, serta becak tidak diperbolehkan melawan arus.

"Petugas hanya mengingatkan saja. Kami selalu menemukan pelanggaran ini dan berkali-kali pula diingatkan. Jika jalur lambat penuh, maka andong dan becak akan memanfaatkan jalur cepat sehingga bisa mengganggu lalu lintas yang sudah padat," katanya.

Totok menambahkan, pihaknya kerap memperoleh informasi mengenai pemanfaatan jalur lambat untuk berjualan. "Tetapi, jika petugas melakukan patroli tidak ditemukan pedagang. Seperti kucing-kucingan saja. Kami sedang mencari oknum yang sepertinya mengakomodasi pedagang untuk berjualan di jalur lambat," katanya.

Operasi Jogobaran 2015 didukung oleh 450 pesonel yang bertugas selama H-7 hingga H+7 Lebaran atau mulai Sabtu (11/7) hingga 25 Juli.

Fokus utama Operasi Jogobaran 2015 adalah mewujudkan keamanan, ketertiban dan kebersihan di seluruh wilayah Kota Yogyakarta sehingga wisatawan yang nantinya berkunjung ke Yogyakarta selama libur Lebaran bisa merasa aman dan nyaman.

(E013)

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024