Mahasiswa UNY ajarkan konservasi melalui "birdwatching"

id konservasi sejak dini

Yogyakarta (Antara Jogja) - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok Pengamat Burung Bionic mengajarkan konservasi sejak dini melalui program "Birdwatching for Kids".

"Program `Birdwatching for Kids` itu diajarkan dan dilaksanakan untuk anak-anak dan peserta didik tingkat sekolah dasar," kata anggota Kelompok Pengamat Burung (KPB) Bionic Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Aghnan Pramudihasan di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, "Birdwatching for Kids" biasanya dilakukan ketika salah satu anggota KPB Bionic UNY melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Namun, pada beberapa kesempatan juga diminta untuk melaksanakan kegiatan itu bagi peserta didik tingkat sekolah dasar.

"Salah satu kegiatan `Birdwatching for Kids` yang baru saja dilaksanakan adalah di lokasi KKN di Kampung Dukuh, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak 20 anak mengikuti kegiatan tersebut," katanya.

Dalam pelaksanaannya, kata dia, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok terdapat dua pemandu dari KPB Bionic UNY yang akan membantu peserta mengenal dan mengidentifikasi burung-burung yang mereka temukan.

Sebelumnya, para peserta dijelaskan mengenai cara menggunakan alat yakni teropong atau binokuler. Setelah itu mereka diminta mencoba menggunakan binokuler secara bergantian untuk melakukan pengamatan burung.

"Lokasi pengamatan burung di Kampung Dukuh itu berupa persawahan dan sungai yakni Sungai Opak. Di lokasi itu peserta dapat menemukan burung bondol jawa atau emprit, blekok sawah, kuntul kecil, sriganti, cabai jawa, dan raja udang meninting," katanya.

Ia mengatakan setelah melakukan pengamatan burung, peserta diajak berdiskusi mengenai burung apa saja yang ditemukan, bagaimana ciri-ciri burung yang ditemukan, dan aktivitas apa yang terlihat.

Peserta juga diberi penjelasan mengenai fungsi burung di alam, fungsi bentuk paruh melengkung dan panjang pada burung madu dan diminta pendapatnya jika burung tersebut tidak ada di alam.

"Melalui kegiatan itu anak-anak diharapkan dapat mengenal berbagai jenis burung dan habitatnya serta menumbuhkan jiwa konservasi terhadap burung dan lingkungannya," katanya.

(B015)