Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyosialisasikan kesiapan menghadapi bencana dalam masa orientasi siswa baru SMA Negeri 1 Wonosari.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan kegiatan ini dipimpin petugas BPBD Gunung Kidul terhadap 216 siswa baru SMA 1 Wonosari.
"Siswa seusai mendapatkan sosialisasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana, langsung memperagakan berbagai upaya penyelamatan, ketika bencana gempa bumi terjadi," kata Sutaryono.
Dalam kegiatan tersebut digambarkan terjadi saat para siswa mengikuti pelajaran di kelas. Dengan tanda bunyi sirine, para siswa termasuk guru berupaya menyelamatkan diri dengan berlindung di bawah meja.
"Seluruh siswa lalu berlari ke halaman sekolah sebagai titik kumpul," kata Sutaryono.
Ia mengatakan dalam simulasi ini para siswa tahu bagaimana menyelamatkan diri. "Selain itu beberapa siswa yang diperagakan menjadi relawan juga sanggup melakukan evakuasi dan pertolongan bagi beberapa temannya yang mengalami luka," katanya.
Sutaryono menambahkan bahwa kegiatan ini patut ditiru sekolah lain karena selama ini belum banyak siswa sekolah yang tahu menghadapi bencana, termasuk ketika berada di lingkungan sekolah.
Salah seorang siswa peserta MOS SMA Negeri I Wonosari Ella mengaku sangat tertarik dengan sistem pembelajaran seperti ini. Selain dapat menambah wawasan, gladi atau simulasi gempa bumi itu menjadi pengalaman tersendiri buat dirinya.
"Sangat menarik, pengetahuan saya mengenai bencana bisa bertambah," jelasnya.
Kegiatan gladi atau simulasi bencana alam gempa bumi diikuti oleh 216 siswa baru. Dipimpin langsung beberapa petugas dari BPBD Gunung Kidul, ratusan siswa seusai mendapatkan sosialisasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana, langsung memperagakan berbagai upaya penyelamatan, ketika bencana gempa bumi terjadi
Ketua Panitia MOS SMAN 1 Wonosari Yeremias mengatakan hal ini bau pertama kali dilakukan. Hal ini penting dilakukan untuk penanggulangan bencana termasuk kesiap siagaan bencana. "Sudah lama punya rencana, tetapi baru MOS tahun ini bisa terlaksana," katanya.
MOS yang berlangsung selama giga hari mulai Senin (27/7) diantaranya wawasan wiyata, pengenalan ekstra kurikuler, kesadaran berbangsa dan bernegara, tata krama dan budi pekerti, disiplin berlalu lintas, kultur sekolah, manejemen stress dan diakhiri kesiapsiagaan menghadapi bencana dilanjutkan simulasi bencana gempa bumi.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
Pramuka efektif sosialisasikan pendidikan inklusi kepada anak Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 19:49 Wib
Bantul sosialisasikan pembelian elpiji bersubsidi dengan menunjukkan KTP
Rabu, 20 Maret 2024 21:13 Wib
KPU Yogyakarta sosialisasikan syarat calon perseorangan Pilkada 2024
Selasa, 19 Maret 2024 23:10 Wib
Ibu Negara Iriana Jokowi-OASE KIM sosialisasikan ketahanan pangan kepada siswa SD
Senin, 4 Maret 2024 15:23 Wib
Bantul terus sosialisasikan ke kelompok tani penebusan pupuk dengan KTP
Rabu, 28 Februari 2024 21:58 Wib
DKP Kulon Progo sosialisasikan perizinan usaha kepada poklahsar perikanan
Kamis, 22 Februari 2024 16:30 Wib
KPU Kulon Progo sosialisasikan pemilu bagi pemilih pemula disabilitas
Selasa, 6 Februari 2024 16:46 Wib