Pasangan cabup jalani pemeriksaan kesehatan delapan jam

id pasangan cabup jalani

Pasangan cabup jalani pemeriksaan kesehatan delapan jam

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah 2015 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit selama kurang lebih delapan jam.

"Tadi tes kesehatan dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB," kata Sekretaris Tim pelaksana pemeriksaan kesehatan pasangan calon dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, Atthobari usai pemeriksaan, Rabu.

Menurut dia, setidaknya ada 14 dokter spesialis yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan pasangan calon bupati dan wakil bupati sebagai salah satu persyaratan utama bagi kandidat untuk lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dokter spesialis tersebut meliputi penyakit dalam, jantung dan pembulu darah, paru, bedah, urologi, ortopedi, obstetri ginekologi, neurologi, mata, telinga, gigi serta mulut.

Selain itu, masing-masing pasangan calon juga harus mengikuti pemeriksaan hematologi, urinalisis, tes faal hati, tes faal ginjal, profil lipid, GD puasa 2 jam PP, HBA IC, hepatitis HBS Ag anti-HCV.

Adapun dua pasangan calon bupati dan wakil bupati itu adalah Sri Surya Widati-Misbakhul Munir yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Nasdem dan Suharsono- Abdul Halim Muslih yang diusung Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu, salah satu calon bupati `incumbent` Sri Surya Widati mengatakan, ada beberapa tes kesehatan yang dijalani mulai dari jantung, penyakit dalam, namun proses pemeriksaan kesehatan semua berjalan lancar.�

"Semua pemeriksaan berjalan lancar, hanya saja untuk tes psikologi paling menguras energi, karena ada sekitar 500 pertanyaan yang harus dijawab," kata Bu Ida sapaan akrab mantan Bupati Bantul tersebut.

Sedangkan pasangan Suharsono-Halim juga mengaku,�pertanyaan yang berjumlah sekitar 500 itu untuk menjawabnya butuh pemikiran dan menguras tenaga meski begitu prosesnya berjalan dengan lancar.

Sementara itu, Komisioner KPU Bantul, Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Arif Widayanto mengatakan pemeriksaan kesehatan pasangan calon sangat penting, karena jika tidak lolos tes ini, bisa didiskualifikasi dari pasangan calon.

"Sanksi terberat jika tidak lolos pemeriksaan kesehatan adalah diskualifikasi sebagai balon bupati dan wakil bupati," kata Arif.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024