Koperasi DIY Yogyakarta siap hadapi pasar bebas

id koperasi

Koperasi DIY Yogyakarta siap hadapi pasar bebas

lambang baru koperasi Indonesia (foto dinkop-umkm.jatengprov.go.id )

Yogyakarta (Antara Jogja) - Koperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai organisasi bisnis yang dimiliki bersama-sama oleh anggotanya dituntut siap menghadapi pemberlakukan pasar bebas, salah satunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang direncanakan berlaku akhir 2015.

"Dari berbagai jenis koperasi yang ada di daerah kita, koperasi simpan pinjam dinilai sudah siap menghadapi persaingan pasar bebas. Namun, untuk jenis koperasi lain masih perlu penguatan," kata Ketua Dewan Koperasi Indonesia DIY Syahbenol Hasibuan di sela puncak peringatan ke-68 Hari Koperasi di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, koperasi yang masih perlu penguatan untuk menghadapi pasar bebas di antaranya adalah koperasi produksi, jasa dan pemasaran padahal sekitar 50 persen dari koperasi yang ada bergerak di bidang pemasaran atau retail.

Koperasi retail yang sudah berkembang kuat di DIY salah satunya ada di Kabupaten Bantul, sedangkan Kabupaten Kulon Progo sudah memiliki program penguatan koperasi retail yaitu bekerja sama dengan toko modern.

Penguatan lain yang perlu dilakukan, lanjut dia, adalah pada aspek sumber daya manusia serta penguasaan teknologi informasi sehingga koperasi bisa dikelola dengan manajemen yang lebih modern.

Total koperasi di DIY tercatat sebanyak 2.611 unit, namun sekitar 16 persen di antaranya berada dalam kondisi pasif.

"Aset dan omzet koperasi di DIY cukup tinggi. Asetnya bisa mencapai lebih dari Rp500 miliar dengan omzet sekitar Rp1 triliun. Di DIY ada 15 koperasi besar yang masing-masing omzetnya bisa mencapai Rp100 miliar," katanya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY Didik Purwadi mengatakan, koperasi diharapkan bisa menjadi soko guru perekonomian nasional karena sudah terbukti tangguh menghadapi berbagai gejolak perekonomian.

"Koperasi bukanlah kumpulan modal atau saham tetapi dimiliki oleh anggota. Jika koperasi berkembang dengan baik, maka anggotanya pun akan sejahtera," katanya yang menyebut sekitar 25 persen penduduk DIY menjadi anggota koperasi.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, tema peringatan Hari Koperasi pada tahun ini sangat relevan dengan kondisi yang berkembang sekarang.

"Koperasi harus mampu menjadi penopang perekonomian dan harus bisa menjadi motor penggerak perekonomian sejak dari tingkat bawah," katanya.

Selain upacara yang diikuti sejumlah koperasi dari kota dan kabupaten di DIY, peringatan Hari Koperasi juga diisi dengan pameran hasil produksi koperasi. Pameran digelar di Jalan Ipda Tut Harsono Yogyakarta hingga Jumat (31/7). 

(E013)


Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024