Pemkab kembangkan potensi wisata dongkrak perekonomian masyarakat

id Potensi wisata Kulon Progo

Pemkab kembangkan potensi wisata dongkrak perekonomian masyarakat

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo bersama "Forkominda" melepas burung merpati yang menandakan dibukanya obyek wisata Canting Mas di puncak Dipowono Kulon Progo (Foto Antara/Mamiek/ags/15)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan potensi wisata yang belum dikelola secara maksimal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Raperda tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) 2015-2025 telah disahkan menjadi Perda oleh DPRD, sehingga memberikan kepastian hukum dan memberi arahan dalam pengambilan kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan kepariwsataan daerah.

"Potensi sumber daya alam Kulon Progo yang ada sangat mendukung serta belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kepariwisataan. Kedepan, potensi akan dimaksimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Hasto.

Ia mengatakan Ripparda dijabarkan lebih lanjut dalam empat ruang lingkup kegiatan yaitu, pertama pembangunan destinasi pariwisata, kedua pembangunan pemasaran pariwisata, ketiga pembangunan industri pariwisata, dan keempat pembangunan kelembagaan kepariwisataan.

"Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap yang diselenggarakan secara terpadu oleh pemda, dunia usaha dan masyarakat," kata Hasto.

Menurut dia, arah kebijakan dan strategi pembangunan destinasi pariwisata daerah berkenaan dengan perwilayahan destinasi pariwisata daerah meliputi, Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Suroloyo-Sendangsono dan sekitarnya bertema budaya alam pegunungan dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus, KSPD Sermo-Clereng-Wates dan sekitarnya bertema alam tirta, perkotaan dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus.

Selanjutnya, KSPD Pantai Selatan dan sekitarnya bertema wisata alam, pantai, dan konservasi, dengan segmen wisatawan missal, KSPD Kiskendo-Gunung Kelir dan sekitarnya bertema alam, budaya, agro, dan desa wisata dengan segmen wisatawan minat khusus, serta Kawasan Pembangunan Pariwisata Daerah (KPPD) Sentolo-Sidorejo dan sekitarnya bertema desa wisata dan industri kreatif.

Selaian itu, dalam Ripparda juga telah dituangkan rencana pembangunan taman bertema yaitu Taman Kerajaan Nusantara sebagai pusat konservasi dan pengembangan budaya nusantara serta fungsi edukasi sebagai laboratorium pendidikan sekaligus sebagai tujuan wisata yang berskala Internasional.

"Ide ini telah disampaikan Menteri Pendidikan dan beliau menyambut baik serta mendorong untuk perwujudannya," terang Hasto.

Anggota Panitia Khusus (Pansus) Ripparda DPRD Kulon Progo Sugiyanto mengatakan Ripparda menjadi kunci dalam membangun dan membangkitkan keunggulan pariwisata daerah dan khususnya dalam meningkatkan kontribusi sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam pendapatan asli daerah serta sebagai acuan operasional pembangunan pariwisata bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi, sosial dan budaya di daerah, yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan pembangunan kepariwisataan daerah.

"Pelaksanaan Ripparda dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap pertama 2015-2018, tahap kedua 2019-2021 dan tahap ketiga 2022-2025," Sugiyanto.


(KR-STR)