Tanaman kedelai di Kulon Progo berpotensi kekeringan

id kedelai

Tanaman kedelai di Kulon Progo berpotensi kekeringan

Ilustrasi tanaman kedelai (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan tanaman kedelai seluas 103 hektare di Kecamatan Panjatan dan Kalibawang berpotensi mengalami kekeringan pada masa tanam ketiga tahun ini.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Tri Hidayatun di Kulon Progo, Senin, mengatakan usia tanaman kedelai di dua kecamatan tersebut yakni 50 hingga 65 hari.

"Petani mengairi tanaman kedelai dengan memanfaatkan sumber air sumur gali yang kemudian dipompa. Sehingga, harapannya hingga panen nanti, tanaman kedelai tidak mati dan kebutuhan air tercukupi," kata Hidayatun.

Selain tanaman kedelai, kata dia, tanaman palawija yang potensi kekeringan yakni tanaman jagung. Saat ini, sekitar 70 hektare tanaman jagung yang tersebar di Kecamatan Panjatan, Sentolo, dan Pengasih memasuki usia tanam 14 hingga 30 hari.

"Petani memanfaatkan pompa air dan sumur pantek untuk menyirami tanaman mereka. Petani membuat sumur di area persawahan mereka. Hal ini untuk mengantisipasi kekeringan, tetapi mereka tetap bisa menanam palawija atau tanaman hortikultura lainnya," katanya.

Dia mengatakan petani di Temon, Pengasih, sebagai Lendah, Galur, dan Panjatan menanami sawah mereka dengan tanaman hortikultura seperti semangka atau melon.

"Sebelum air dari saluran irigasi masuk ke sawah, petani menanami sawah dengan tanaman palawija atau hortikultura. Petani biasanya membuat sumur pantek atau mengambil air dari sumer mata air," katanya.

Salah satu petani di Bulak Srikayangan Sumidi mengaku pada MT III ini, dirinya tidak menanam palawija atau hortikultura. Dirinya sengaja mengosongkan lahan karena pada MT II, dirinya gagal panen padi karena benihnya kerendam air dan kekeringan saat padi berumur 50 hari.

"Kami serba salah, saat musim penghujan, sawah kami terendam air. Tapi, saat seperti ini, kami kesulitan air," keluhnya. ***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024