BPTP Yogyakarta dampingi masyarakat membudidayakan bunga krisan

id bunga krisan

BPTP Yogyakarta dampingi masyarakat membudidayakan bunga krisan

Budidaya bunga krisan di Kulon Progo (Foto Antara/Mamik/ags/15)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta akan terus mendampingi masyarakat Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membudidayakan bunga krisan.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian (BPTP) Yogyakarta Sudarmaji di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bunga krisan memiliki nilai jual tinggi, dan potensi pasar sangat terbuka lebar.

"Saat ini, kebutuhan bunga krisan di DIY sangat tinggi. Namun kebutuhan bunga krisan baru bisa dicukup petani lokal sekitar 40 persen, sisinya disuplai dari daerah lain," kata dia usai meninjau lokasi pengembangan bunga krisan di Kecamatan Samigaluh mendampingi Anggota DPR RI Fraksi Golkar Siti Hediati Soeharto.

Ia mengatakan pengembangan bunga krisan di Samigaluh, berawal dari letusan Gunung Merapi pada 2010 yang mengakibatkan lahan krisan di Kabupaten Sleman rusak. Kemudian, BPTP DIY mencari alterlatif lokasi dengan ketentuan ketinggiannya di atas 500 mdpl.

"Ternyata, setelah dilalukan uji coba, hasil bunga krisan di Samigaluh sangat bagus. Lokasinya di atas 1000 mdpl, sehingga sangat cocok untuk budi daya krisan," katanya.

Ke depan, kata Sudarmaji, BPTP DIY akan mengembangkan teknologi krisan baru, supaya menghasilkan bunga krisan yang cantik. Pihaknya juga akan mendampingi masyarakat memasarkan hasil panen dan memberantas organisme pengganggu tanaman.

"Bunga krisan bisa ditanam sepanjang tahun. Setiap tahun bisa panen tiga kali, dan sangat potensial pasarnya," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mendorong masyarakat Kulon Progo terus membudidayakan bunga krisan karena potensinya sangat bagus.

"Di Kulon Progo bisa berkembang dengan baik. Kami kira, potensi bunga krisan sangat bagus," kata Siti Hediati atau sering dipanggil Titik Soeharto.

Ia mengatakan awalnya bunga krisan hanya berwarna putih dan kuning, tetapi sekarang bervariasi ada yang merah jambu, merah, kuning, putih dan ungu.

"Bunga krisan, biasanya impor dari luar negeri. Tapi sekarang bisa di produksi di Kulon Progo, khususnya di Kecamatan Samigaluh karena suhunya yang dingin. Budi daya krisan tentu dapat menambah penghasilan keluarga," katanya.

Ia mengatakan budi daya krisan bisa memanfaatkan pekarang, tidak harus ditanam di area khusus. Kedepan, Komisi IV DPR RI akan meminta pemerintah meningkatkan anggaran untuk pengembangan bunga krisan di Indonesia.

"Kita bisa lihat, bunga krisan dapat ditanam di pekarangan rumah. Mudah-mudahan, bisa berkembang lebih banyak lagi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

(U.KR-STR)