BPBD Yogyakarta tunda kuras penampungan air

id BPBD Yogyakarta

BPBD Yogyakarta tunda kuras penampungan air

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta (Foto Antara/Dok)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta menunda untuk menguras 16 tempat penampungan air yang dimiliki meskipun tandon tersebut sudah harus dibersihkan.

"Kami tunda untuk menguras karena saat ini masih musim kemarau. Jika pengurasan tetap dilakukan, kami khawatir tidak bisa mengisi kembali airnya dengan penuh," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan akan menunda pembersihan tempat penampungan air tersebut hingga musim hujan sehingga tidak ada kekhawatiran kekurangan air saat harus mengisinya kembali.

Tandon air tersebut digunakan sebagai tempat menampung cadangan air yang bisa digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana kebakaran.

Mengenai sumur dangkal milik warga, Agus mengatakan, belum memperoleh laporan terjadi kekeringan di wilayah Kota Yogyakarta.

"Penurunan debit air sumur memang ada, namun tidak sampai terjadi kekeringan atau warga kekurangan air. Air tetap keluar dari sumur meskipun jumlahnya berkurang," katanya.

Agus menyarankan agar warga yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih melapor ke BPBD Kota Yogyakarta untuk dibantu air bersih.

"Air adalah kebutuhan dasar warga sehingga pemerintah harus menyediakannya. Kami akan bantu apabila ada warga yang kekeringan," katanya.

Meski belum ada laporan warga yang mengalami kekurangan air bersih, namun Agus tetap mengantisipasi kecenderungan penurunan debit sumur warga tiap tahun.

"Pembangunan yang sangat pesat diperkirakan bisa menimbulkan dampak pada lingkungan termasuk penurunan air bersih. Bisa jadi, kemarau mendatang akan timbul kekeringan di Yogyakarta," katanya.

Selain BPBD Kota Yogyakarta yang siap mendistribusikan air bersih kepada warga, PDAM Tirtamarta Yogyakarta juga menjamin akan mendistribusikan air kepada warga yang membutuhkan. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024