Asmindo berharap pemerintah dukung ekspor kerajinan

id asmindo berharap pemerintah

Asmindo berharap pemerintah dukung ekspor kerajinan

Asmindo (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berharap pemerintah mendukung aktivitas ekspor kerajinan dengan mempermudah perizinan seiring masih melemahannya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Perizinan harus dipermudah untuk menggenjot ekspor, sedangkan impor sementara ditekan," kata wakil ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Endro Wardoyo di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, beberapa pengusaha sudah ada yang mendapatkan peningkatan order dari buyer luar negeri, namun secara umum aktivitas produksi pengusaha mebel di DIY masih berlangsung normal.

Ia mengatakan, khusus untuk pengusaha mebel atau perajin kayu berharap mekanisme perizinan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) dapat dipermudah sehingga tidak lagi menjadi kendala untuk melakukan ekspor.

"Meski pembiayaan sertifikasi serta biaya pendampingan SVLK telah mendapat bantuan dari pemerintah, kendala perizinan masih sering dihadapi para perajin," kata dia.

Sementara itu, ia mengatakan, penurunan nilai tukar rupiah mampu menjadi angin segar bagi eksportir mebel apabila para perajin serta pengusaha mebel mampu meningkatkan produktivitas untuk kebutuhan ekspor selain juga tetap menyasar pasar domestik.

Meski demikian, ia mengharapkan agar penurunan nilai tukar rupiah tidak akan berlangsung lama sebab dikhawatirkan akan mengakibatkan dampak yang lebih kompleks.

Sementara itu, ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY, Henry Ardianto menilai para eksportir di DIY belum memanfaatkan secara maksimal kesempatan penguatan nilai tukar dolar. "Kinerja ekspor di kalangan pengusaha lokal belum menunjukkan lonjakan yang signifikan," kata dia.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024