BPBD : dua kabupaten DIY siaga darurat kekeringan

id siaga darurat kekeringan

BPBD : dua kabupaten DIY siaga darurat kekeringan

Ilustrasi, sejumlah warga antre mendapatkan air bersih dari tangki bantuan Pemerintah Kabupaten Bantul (Foto ANTARA/Sidik)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dua kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim kemarau ini telah berstatus siaga darurat kekeringan, kata Staf Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Enaryaka.

"Upaya untuk meminimalkan kesulitan air bersih yang dirasakan warga pun akan segera diusulkan ke tingkat nasional," katanya, Minggu.

Ia mengatakan, dua kabupaten yang saat ini statusnya menjadi siaga darurat kekeringan yakni Kabupaten Bantul serta Kulonprogo.

"Syarat minimal siaga kekeringan yakni satu kabupaten. Dua kabupaten sudah cukup, maka kemudian kami ajukan ke Gubernur DIY," katanya.

Menurut dia, pengajuan perubahan status ke Gubernur DIY tersebut sudah dilakukannya belum lama ini. Setelah disetujui, maka akan diteruskan ke BNPB.

"Rencananya Rabu (26/8) atau Kamis (27/8), akan diajukan ke BNPB," katanya.

Enaryaka mengatakan, dengan perubahan status tersebut, dalam meminimalkan risiko bencana kekeringan ini diharapkan semakin maksimal, selain dengan memberikan pasokan air bersih, juga mendekatkan akses sumber air ke warga.

"Bencana kekeringan ini memang sudah banyak dirasakan masyarakat. Tidak hanya di Kabupaten Kulonprogo dan Bantul saja. Namun, juga termasuk Gunung Kidul dan Sleman," katanya.

Ia mengatakan, di Gunungkidul, seperti di Kecamatan Tepus, Rongkop. Sementara, untuk di Sleman, kekeringan terutama di perbukitan Kecamatan Prambanan.

Kepala Seksi Data dan Informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Teguh Prasetyo, mengatakan kekeringan ini merupakan dampak dari El Nino.

"Akibat fenomena El Nino ini kemarau terasa lebih kering dibandingkan normalnya. Tidak hanya berdampak pada kekurangan air bersih saja, namun ke beberapa sektor juga terasa. Di antaranya seperti tanaman pertanian dan ancaman penyakit. Prediksi kami musim hujan baru akan datang pada November nanti. Yang akan dirasakan dari mulai wilayah selatan terlebih dahulu," katanya. ***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024