Pesilat diharapkan sering "srawung"

id pesilat diharapkan sering

Pesilat diharapkan sering "srawung"

Ilustrasi (Foto antarajateng.com)

Jogja (Antara Jogja) - Pesilat diharapkan sering "srawung" atau berinteraksi dengan sesama pesilat, seniman, dan elemen masyarakat lain dalam kehidupan bermasyarakat, kata Guru Besar Persatuan Pencak Silat Inti Ombak Andreas Sigit Cahyono.

"Dengan demikian, pesilat tidak terkungkung dalam satu aspek saja tetapi dapat menyatu, dan selanjutnya mampu menjiwai kehidupan bermasyarakat," katanya di Yogyakarta, Selasa, terkait dengan akan diadakannya rangkaian kegiatan "Pencak Silat: Budaya, Seni, dan Tradisi".

Menurut dia, rangkaian kegiatan itu berupa lokakarya dan seminar serta pameran pencak silat yang digelar di Hotel Jambuluwuk dan Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta pada 27-29 Agustus 2015.

Lokakarya dan seminar pencak silat menghadirkan pembicara antara lain seniman yang juga pelawak Marwoto Kawer, penulis buku pencak silat Ahmad Masrur, dan tokoh pencak silat Agoeng Sukoyo dan Bambang S.

Pameran pencak silat akan diisi pameran fotografi dan video, pengobatan tradisional, pameran senjata, dan kesenian pencak silat.

Ia mengatakan pencak silat merupakan sebuah kebudayaan luar biasa yang dimiliki oleh Indonesia. Pencak silat merupakan sebuah perpaduan yang unik dan menarik antara olahraga dan seni dalam kehidupan masyarakat.

"Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan rangkaian kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk `srawung` dan membangun hubungan antara pesilat, seniman dan elemen masyarakat lain," kata Sigit.

Tokoh Pencak Silat Ludyarto Bimasena mengatakan rangkaian kegiatan tersebut digelar dengan niat mengakrabkan persaudaraan antara seluruh elemen yang berkaitan dengan pencak silat. "Seminar dan pameran itu gratis dan terbuka bagi siapapun yang tertarik dengan dunia pencak silat," kata Ludyarto.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024