Disdikpora DIY bayar ganti rugi lahan SLB

id disdikpora diy

Disdikpora DIY bayar ganti rugi lahan SLB

Disdikpora Prop.D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Luqman Hakim)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta membayar ganti rugi lahan pengembangan Sekolah Luar Biasa Negeri-2 Kabupaten Gunung Kidul sesuai kesepakatan awal.

Kepala Desa Playen Surahno di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan sudah ada kesepakatan harga antara warga dan Disdikpora DIY sesuai dengan kesepakatan awal.

"Kesepakatan ini ditandatangani Jumat malam (28/8). Rencananya akan dibayarkan akhir Oktober," kata Surahno.

Ia mengatakan masalah ini mengemukan karena ada salah komunikasi antara tim pembebasan tanah dan tim aprisal Disdikpora DIY terjadi kesalahan.

"Bukan antara warga dan tim pembebasan tanah," katanya.

Dia mengatakan warga tidak tahu terkait permasalahan internal Disdikpora. Namun demikian, dirinya berharap Disdikpora DIY membayar sesuai dengan kesepakatan.

"Warga tidak tahu menahu terkait perihal itu," katanya.

Sekretaris Disdikpora DIY Irawati mengatakan sudah ada kesepakatan dengan warga terkait dengan pembayaran ganti rugi, yang akan dibayarkan akhir Oktober 2015 .

"Kami sudah ada kesepakatan, tetapi kami masih akan koordinasi dengan kepala Disdikpora, kebijakan ada di pimpinan," katanya.

Menurut dia, penentuan harga harus dengan tim aprisal. Hal itu sesuai dengan BPN.

"Kami terus terang terkait dengan regulasi yang terakhir edaran dari BPN harus dengan aprisal, dan permasalahan tidak sesuai dengan aprisal," katanya.

Salah seorang warga Mardi Kejadian ini bermula dari rencana perluasan SLB yang menggunakan tanah milik warga sekitar, seluas 1,3 hektare, milik delapan orang warga yakni Mardi, Warti, Ngadino, Ngatiyem, Rebi, Hardiyono, Sarjono dan Suyadi.

Pada 30 Mei ada kesepakatan antara warga dan tim pembebasan, jika harga tanah total akan dibayarkan sebesar Rp2,4 miliar. Untuk harga per meter persegi harganya berbbeda tergantung lokasi dari Rp185 ribu sampai Rp215 ribu. Namun, saat pembayaran 18 Juni, saat tim datang hanya akan dibayar total Rp1,4 miliar.***4***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024