Polisi : waspadai jalur Pleret-Dlingo rawan kecelakaan

id kecelakaan

Polisi : waspadai jalur Pleret-Dlingo rawan kecelakaan

Ilustrasi (Foto Antara)

Bantul (Antara) - Kepolisian Sektor Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pengemudi kendaraan bermotor mewaspadai jalur penghubung antarkecamatan Pleret-Dlingo karena rawan kecelakaan lalu lintas.

"Kalau imbauan dari Polsek, kami minta kepada warga yang melintasi di jalur tersebut (Pleret-Dlingo) agar berhati-hati, karena kondisi jalanan naik turun yang curam sangat rawan terjadi kecelakaan," kata Kapolsek Pleret AKP Budi Kustanto di Bantul, Senin.

Menurut dia, selain kondisi jalan dengan turunan dan tanjakan yang curam, jalan yang dikenal dengan jalur `chino mati` wilayah lereng perbukitan Desa Wonolelo Pleret tersebut, di salah satu sisinya merupakan jurang sementara di sisi satu lainnya tebing.

"Iya (rawan kecelakaan), karena medan jalan yang menanjak dan menurun curam. Jalannya memang sudah beraspal, sehingga kalau kondisi kendaraan tidak layak, bisa berbahaya," kata Kapolsek.

Karena itu, kata dia, pihaknya meminta warga yang akan melintas di jalur penghubung antarkecamatan itu terlebih dulu memastikan kondisi kelengkapan kendaraan, misalnya rem harus dipastikan berfungsi dengan baik agar tidak kebablasan.

Kapolsek juga mengatakan, imbauan pengguna jalan agar berhati-hati di jalur `chino mati` itu menyusul terjadinya kecelakaan tunggal yang menimpa sebuah sepeda motor pada Senin (31/8) pagi. Saat kejadian pengemudi, Sarwono berboncengan dengan istrinya, Ngadiyati.

Ia mengatakan, kecelakaan terjadi karena pengemudi tersebut diduga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan saat berada di turunan curam sehingga menabrak pembatas jalan karena medan jalan yang berbelok.

"Tadi padi sekitar pukul 07.15 WIB kami menerima laporan dari warga yang kebetulan lewat sana, bahwa ada kecelakaan sepeda motor di daerah `chino mati`, tepatnya di turunan tajam, motor menabrak pembatas," kata Kapolsek.

Ia mengatakan, kecelakaan tersebut memang tidak menimbulkan korban meninggal dunia, hanya saja pengemudi, yakni Sarwono mengalami luka yang parah karena menderita patah tulang pada beberapa bagian, seperti tulang rusuk dan paha setelah menabrak pembatas jalan.

"Sementara istrinya sempat terlempar ke jurang sekitar sepuluh meter, dan berdasarkan diagnosa dari rumah sakit, Ngadiyati tersebut menderita memar dan lebam, saat ini korban sudah dirujuk untuk dirawat di RS PKU Yogyakarta," katanya.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan sepasang suami istri yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan warga Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, yang pada saat kejadian hendak berangkat bekerja di daerah Pleret.

(KR-HRI)