KPU Bantul persiapkan kotak suara untuk Pilkada

id kotak suara

KPU Bantul persiapkan kotak suara untuk Pilkada

Ilustrasi kotak suara (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mempersiapkan kotak suara untuk pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015.

"Kotak suara pilkada akan menggunakan kotak suara pemilu presiden (pilpres) 2014, dan kegiatan hari ini (Senin, 31/8) kami mengosongkan kotak suara pilpres dengan memindahkan (mengeluarkan) surat suara dari kotak," kata Ketua KPU Bantul Muhammad Johan Komara di Bantul, Senin.

Menurut dia, kotak suara Pilpres 2015 sampai saat ini masih disimpan di gudang KPU Bantul, sehingga lembaganya akan memanfaatkan logistik tersebut untuk pemungutan suara Pilkada Bantul, setelah semua kebutuhan kotak suara di kosongkan.

Ia mengatakan proses pengosongan kotak suara dari kertas suara hasil Pilpres 2014 ini rencananya akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, untuk kemudian dipersiapkan sebelum didistribusikan ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS).

"Sampai kapan waktunya (pengosongan kotak suara) saya belum tahu, tapi jumlah TPS yang disiapkan untuk Pilkada Bantul sebanyak 1786 lokasi, kebutuhannya mungkin satu kotak suara tiap TPS," kata Johan Komara.

Sementara itu, menurut dia, surat suara pilpres yang dipindahkan tersebut kemudian dimasukkan dalam plastik dengan diberi tanda maupun kode, untuk kemudian disimpan di tempat yang aman dari kerusakan ataupun pencurian.

"Jadi, surat suara hanya dipindahkan saja, dan belum boleh dimusnahkan, karena untuk pemusnahan surat suara ada waktunya sendiri, dan sesuai aturan pemusnahan dilakukan setelah masa retensi sekitar dua sampai tiga tahun," katanya.

Ia mengatakan pemusnahan surat suara nantinya tidak dengan cara dibakar, namun akan dilelang kepada pihak yang berwenang, untuk kemudian hasilnya diserahkan ke kas negara, karena logistik tersebut pengadaan menggunakan uang negara.

"Tidak dibakar, namun istilahnya dipihak ketigakan yang kemudian uang masuk kas negara, nilainya tidak tahu, namun beratnya (surat suara) bisa berkuintal-kuintal," kata dia.

(KR-HRI)