Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis megaproyek seperti bandara, pelabuhan, pabrik pasir besi, dan kawasan industri akan terealisasi sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
"Seluruh tahapan realisasi megaproyek terus berjalan, meski ada perubahan rencana," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo dalam Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPSA XX Tahun 2015 Lemhannas RI di Kulon Progo, Rabu.
Ia mengatakan megaproyek bandara akan menggunakan lahan seluas 640 hektare, 200 hektare diantaranya milik Puro Pakualaman dan sisanya milik masyarakat di Kecamatan Temon. Dari 440 hektare dengan 202 sertifikat harus dibebaskan oleh pemrakarsa yakni PT Angkasa Pura I.
"Saat ini, masih ada 43 masyarakat yang mengajukan PTUN," katanya.
Megaproyek lainnya, kata Hasto, pabrik pasir besi yang menggunakan lahan milik Puro Pakualaman. Pabrik pasir besi dilaksanakan oleh PT JMI, dimana telah membebaskan lahan seluas 160 hektare untuk membangun pabrik.
Namu dalam perkembangannya, pabrik pasir besi berbenturan dengan keberadaan bandara sehingga lokasi pabrik dipindah. "Sampai saat ini, rencana produksi pasir besi mengalami perubahan jadwal karena harus mengubah lokasi pabrik," kata dia.
Selanjutnya, megaproyek Pelabuhan Tanjung Adikarto. Saat ini, kata Hasto, penyelesaian pembangunan pelabuhan terus diupayakan selesai hingga akhir tahun.
Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Adikarto merupakan realisasi dari kebijakan "Among Tani menjadi Dagang Layar" yakni perekonomian DIY harus berorientasi ke laut.
"Tren penangkapan ikan laut sangat bagus, sehingga dengan adanya pelabuhan, maka hasil tangkapan ikan semakin meningkat. Bahan pelabuhan ini, bisa digunakan untuk berlabuh kapal pesiar," katanya.
Sementara itu, salah satu Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPSA XX Tahun 2015 Lemhannas RI, Laksamana Muda TNI Untung Suropati menilai kebijakan pembangunan Pemkab Kulon Progo belum memuat konsep pertahanan.
Menurut Untung, Kabupaten Kulon Progo yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia harus merancang konsep pertahanan laut.
"DIY akan menjadi Sandiago Amerika Serikat, maka kami mengusulkan supaya ada progran pembangunan di Kulon Progo dikombinasikan dengan ketahanan laut," kata dia.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Bawaslu Kulon Progo siap memberi keterangan terkait gugatan NasDem di MK
Kamis, 28 Maret 2024 15:23 Wib
KPK laksanakan observasi Kulon Progo calon percontohan kabupaten antikorupsi
Rabu, 27 Maret 2024 17:20 Wib
Bawaslu Kulon Progo memusnahkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 10:54 Wib
DPRD Kulon Progo meminta pembahasan penyertaan modal PDAM ditunda
Selasa, 26 Maret 2024 14:53 Wib
KPU Kulon Progo menunggu putusan MK tetapkan caleg terpilih pemilu 2024
Senin, 25 Maret 2024 14:12 Wib
Kulon Progo: Pembangunan Tanjung Adikarto mencapai 95 persen
Senin, 25 Maret 2024 10:23 Wib
DPU Kulon Progo sebut perbaikan 16 ruas jalan selesai sebelum Lebaran
Minggu, 24 Maret 2024 16:43 Wib
Disdagin Kulon Progo gelar pasar murah di 12 kapanewon
Jumat, 22 Maret 2024 15:17 Wib