DKP imbau aktivitas tambak udang berhenti sementara

id tambak udang

DKP imbau aktivitas tambak udang berhenti sementara

ilustrasi tambak udang ((Foto Antara/Mamiek))

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau para petambak udang di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul menghentikan sementara aktivitas budi daya udang vaname selama musim kemarau.

"Kami sedah mengimbau mereka (petambak udang) agar sementara berhenti beraktivitas dan memanen dini," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Suwarman, suhu panas pada musim kemarau saat ini akan membuat volume air tambak udang surut serta mengakibatkan suhu air meningkat sehingga rentan memicu udang stres bahkan mati.

"Suhu tidak stabil mengakibatkan pertumbuhan udang juga terhambat, akhirnya banyak yang stres dan mati," kata dia.

Ia mengatakan apabila para petambak udang tetap ingin melanjutkan aktivitas budi dayanya, maka diharapkan dapat mengurangi padat tebar udang dari biasanya 200 ekor per m2, menjadi 75 ekor per m2.

"Petambak udang tidak semuanya mematuhi imbauan kami, sehingga tetap kami harapkan dapat mengurangi padat tebar udang untuk mengurangi risiko gagal panen," kata dia.

Menurut Suwarman, tambak udang di tiga kabupaten memiliki kontribusi cukup besar terhadap produksi ikan bui daya di DIY.

Hingga saat ini, produksi terbesar tambak udang di Kulon Progo yang pada 2014 mampu menghasilkan 1.400 ton udang vaname. Sementara tambak udang di Bantul menghasilkan 500 ton, dan di Gunung Kidul menghasilkan 24 ton.

Dengan kontribusi itu, menurut dia, setelah kemarau pengembangan tambak udang di tiga kabupaten itu tetap perlu dilestarikan, dengan catatan dikelola secara legal serta dilengkapi dengan instalasi pengelolaan limbah sehingga tidak mencemarkan lingkungan.

(L007)