Makassar (Antara Jogja) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang
Soelistyo mengakui bahwa medan pencarian pesawat Twin Otter Aviastar
yang hilang kontak sejak Jumat sangat berat.
"Situasi medan
berat, 80 persen pegunungan, tebing cukup curam, hutan lebat dan tidak
berpenghuni. Oleh karena itu, besok yang pas itu alat utama yang
digunakan adalah helikopter masuk ke celah-celah," ujar Soelistyo di
Lanud Maros, Minggu.
Dia mengatakan, pencarian hingga hari kedua
belum membuahkan hasil karena geografi Sulawesi Selatan khususnya untuk
wilayah-wilayah yang sudah ditetapkan titik pencariannya, sangat berat.
Soelistyo
juga mengakuselama dua hari ini ini pencarian pesawat hanya lewat darat
dan udara dengan total personel yang dikerahhkan 250 orang dari SAR
gabungan.
"Jalur darat itu semua sudah bergerak dan total Tim SAR yang mencari itu lebih 250 orang," katanya.
Untuk
pencarian pada hari ketiga akan diperluas sesuai dengan banyaknya
laporan warga dan koordinat dari sinyal telepon genggam yang dipancarkan
sebelum hilang.
"Kami akan melanjutkan pencarian menjadi enam
sektor, kita konsentrasikan daerah Suli-Siwa. Daerah pesisir antara
Palopo ke arah selatan Siwa, kita coba ke daerah sana," kata dia.
Menurut Soelistyo, kegagalan dalam menemukan pesawat juga karena kabut yang menghalangi pandangan.
Twin
Otter milik Aviastar bernomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar
pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah
lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar ini dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Sukris.
Pesawat
semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 15.39 WITA dari
bandara Andi Jemma Masamba, Sulbar dengan waktu 70 menit. Pesawat ini
ditumpangi tujuh orang, terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua
bayi.
Berita Lainnya
MotoGP: Pembalap Marquez akui Acosta pesaing menakutkan
Jumat, 22 Maret 2024 7:55 Wib
Liga 1: Persita Tangerang akui persaingan tambah berat
Sabtu, 2 Maret 2024 20:22 Wib
YA tak akui adegan cek lokasi CCTV di kolam renang
Rabu, 28 Februari 2024 16:54 Wib
Jokowi akui bertemu Prabowo-Gibran pada Rabu malam usai pencoblosan
Kamis, 15 Februari 2024 11:00 Wib
Petenis Medvedev akui kelelahan
Rabu, 24 Januari 2024 17:50 Wib
AS sudah saatnya harus akui Negara Palestina
Minggu, 21 Januari 2024 10:12 Wib
Dubes RI di Vatikan tegaskan Gereja Katolik tidak akan akui perkawinan sejenis
Kamis, 21 Desember 2023 10:03 Wib
Hak Firli emoh akui komunikasi dengan SYL
Minggu, 3 Desember 2023 16:11 Wib