Jakarta (Antara Jogja) - Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi menilai pembunuhan sadis di Desa
Selok Awar Awar, Kabupaten Lumajang adalah fakta belum terpenuhinya
harapan rakyat dalam penegakan hukum.
"Saya hanya ingin
mengatakan, apa yang saya lihat di Desa Selok Awar Awar, Lumajang,
adalah sebuah fakta belum memenuhi harapan rakyat dalam soal penegakan
hukum,†kata Taufiqulhadi dalam rilisnya, Senin.
Dia mengaku melihat sekelompok orang yang dipimpin kepala desa dengan biadab telah mencabut hak hidup orang lain.
"Mereka,
secara terencana, mengambil dua warganya dari rumah kemudian membantai
di depan umum. Mereka mempertontonkan kebiadaban tersebut tanpa rasa
jerih, seakan ingin mengatakan bahwa mereka adalah hukum itu sendiri,"
kata dia.
"Saya merasa yakin, keberanian yang ditunjukkan kepala
desa itu karena ia berada di tengah-tengah praktik politik dan hukum
setempat yang sangat korup,†kata anggota DPR RI dari Partai Nasional
Demokrat itu.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur IV
itu (Kab Jember dan Kab Lumajang) itu menilai Kades adalah penjamin
praktik penambangan ilegal dan dia merasa sangat berkuasa karena uang
ilegal itu bisa membeli perlindungan dari semua pihak.
"Akhirnya
ia menjadi sangat berani. Dalam suatu suasana karut marut politik dan
hukum setempat itu, praktik seburuk apa pun dapat terjadi,†kata dia.
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah segera menyelesaikan masalah penegakan hukum di mana pun.
"Saya
hanya mengingatkan pemerintah, jika soal seperti ini tidak segera
diselesaikan segera, maka hal itu bisa dengan cepat menghancurkan
kredibilitas pemerintah di mata rakyat," kata Taufiqulhadi
Berita Lainnya
Ludes, 2.000 tiket konser orkestra JCO
Jumat, 8 Desember 2023 6:00 Wib
Merasa gagal, Emil Salim tolak "Climate Award"
Selasa, 27 Juni 2023 6:13 Wib
Emil Salim peroleh Climate Hero Award
Minggu, 25 Juni 2023 6:08 Wib
Ini tips Wika Salim soal makeup dan perawatan rutin
Senin, 31 Oktober 2022 19:53 Wib
Karina Salim wajib mematikan gawai saat "staycation"
Rabu, 22 Juni 2022 0:07 Wib
PKS gulirkan Gerakan Berbagi 2 Juta Paket Ramadan
Kamis, 28 April 2022 0:02 Wib
P2G minta kepala daerah jangan ragu menghentikan PTM 100 persen
Jumat, 4 Februari 2022 17:20 Wib
Edukasi seks untuk anak penting cegah pelecehan seksual
Sabtu, 15 Januari 2022 5:29 Wib