Pengrajin Bantul didorong perluas pasar dalam negeri

id Pengrajin Bantul didorong perluas pasar dalam negeri

Pengrajin Bantul didorong perluas pasar dalam negeri

ilustrasi pengrajin (antarayogya)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong para pengrajin wilayah setempat yang memproduksi kerajinan kualitas ekspor memperluas pasar dalam negeri guna memaksimalkan penjualan.

"Dampak pelemahan ekonomi secara nasional ini sangat dirasakan perajin, karena pasar di luar negeri sedang lesu, makanya perlu memperluas pasar dalam negeri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Riyantono di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pelemahan ekonomi ini tidak hanya dirasakan di Indonesia, melainkan sejumlah negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor kerajinan Tanah Air termasuk dari Bantul, sehingga daya beli masyarakat dunia menjadi menurun.

Bahkan, kata dia, diakui telah terjadi penurunan ekspor kerajinan produk unggulan asal Bantul ke berbagai negara dalam beberapa bulan terakhir, namun secara prosentase pihaknya tidak mengetahui persis karena ada di dinas terkait.

"Makanya perlu untuk mencoba beralih dari yang dulunya ketergantungan ekspor yang tinggi menjadi pasar dalam negeri, kami harap perajin bisa optimalkan pasar dalam negeri," kata Toni sapaan akrab Sekda Bantul ini.

Dengan demikian, kata dia, jika terjadi penurunan ekspor kerajinan karena melemahnya ekonomi dunia ini penjualan tetap berjalan bahkan bisa dioptimalkan, karena meskipun produk tidak seluruhnya terserap pasar luar negeri namun terserap pasar dalam negeri.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, pelemahan ekonomi ini mengakibatkan penurunan ekspor kerajinan lima sampai sepuluh persen dibanding sebelumnya.

Menurut dia, selama ini ekspor kerajinan dari Bantul mayoritas didominasi ke negara-negara Timur Tengah (Timteng), Eropa dan sebagian kecil Amerika. Adapun produk yang diekspor seperti garmen, kerajinan batu, furniture, patung dan barang antik.

"Pelemahan ekonomi saat ini berdampak pada penurunan ekspor kerajinan, kami memang tidak bisa memprediksi sampai kapan penurunan ekspor, kecuali kondisi ekonomi kembali menguat," kata Sahadi.

(T.KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024